Rabu, 20 Juni 2012

PARADIGMA SOSIOLOGI

Oleh: Lukman Hakim, M.Si, MA,
Lecturer at KPI department, Da’wah Faculty
Paradigma Sosiologi Di dalam dunia sosiologi pergulatan pemikiran terkait dengan obyek kajian atau what is the subject matter of sociology juga sangat tampak. Para ilmuwan berbeda pendapat tentang masalah ini. Sehingga Ritzer (1992) menilai bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempunyai beberapa paradigma (multiple paradigm). Dan masing-masing paradigma tersebut berbeda mengenai obyek kajian, teori, metode analisanya. Para ahli membagi empat paradigma dalam sosiologi, yakni paradigma Fakta sosial, Definisi Sosial, Perilaku Sosial, dan Integratif.
1) Paradigma Fakta Sosial terdiri dari sekumpulan teori para teoritisi sosial yang memusatkan perhatian atau menjadikan apa yang disebut Durkheim sebagai fakta sosial; struktur dan institusi sosial berskala luas beserta pengaruhnya terhadap pikiran dan tindakan individu sebagai subject matter sosiologi. Dengan kata lain, para teoritisi yang masuk dalam paradigma fakta sosial ini memusatkan pada struktur makro. Mereka mengasumsikan bahwa terdapat keajegana (in-stable) dalam kehidupan manusia. Dan di dalam keajegan tersebut ada perubahan dalam suatu waktu tertentu, serta tidak ada suatu fakta yang yang berdiri sendiri kecuali ada fakta penyebabnya. Exemplar paradigma ini adalah karya Emile Durkheim, terutama The Rules of Social Methode dan Suicide. Dua tulisan ini menggambarkan sasaran kajian sosiologi yang disebutnya sebagai fakta sosial. Menurutnya fakta sosial ialah barang (thing) yang berbeda dengan ide yang menjadi obyek kajian seluruh ilmu pengetahuan dan tidak dapat dipahami melalui kegiatan mental murni (spekulatif), akan tetapi melalui pengumpulan data riil di luar pemikiran manusia. Menurnya thing dapat dibagi menjadi dua, yakni dalam bentuk barang sesuatu yang dapat disimak, ditangkap dan diobservasi, contohnya adalah arsitektur, norma hukum dan lainnya. Kedua dalam bentuk non-material, yakni fenomena yang terkandung dalam diri manusia sendiri, hanya muncul dalam kesadaran manusia, contohnya kelompok, altruisme, egoisme dan sebagainya. 1 Metode yang digunakan dalam paradigma ini adalah kuantitatif, interview-kuesioner dan perbandingan sejarah. Metode ini memungkinkan adanya reduksi berbagai fakta ke dalam variable-variabel sederhana. Di antara kompleksitas fakta tersebut dimungkinkan terjadinya reduksi fakta secara simpel ke dalam variabel-variabel penelitian.2 Teori yang dominan dalam paradigma ini adalah teori struktural fungsional, teori konflik dan teori sistem. Ringkasnya, paradigma ini memiliki asumsi dasar tentang fakta sosial sebagai berikut: general, external, and coercion.
2) Paradigma definisi sosial mencakup teori-teori yang menganggap subject matter dari sosiologi adalah tindakan social yang penuh arti. Paradigma ini diambil dari salah satu aspek yang sangat khsusu dari karya Max Weber, yakni tentang tindakan social (social action). Konsep Weber tentang fakta social berbeda sekali dari konsep Durkheim. Weber tidak memisahkan dengan tegas antara struktur social dengan pranata social. Struktur social dan pranata social keduanya membantu untuk membentuk tindakan manusia yang penuh arti atau penuh makna. Mempelajari perkembangan suatu pranata secara khusus dari luar tanpa memperhatikan tindakan manusianya sendiri, menurut Weber, berarti mengabaikan segi-segi yang prinsipil dari kehidupan social. Perkembangan dari hubungan social dapat pula diterangkan melalui tujuan tujuan-tujuan dari manusia yang melakukan hubungan social itu dimana ketika ia mengambil manfaat dari tindakan itu sendiri dalam tindakannya; memberikan perbedaan makna kepada tindakan itu sendiri dalam perjalanan waktu. 3 Karya Weber tersebut membantu menimbulkan minat para teoritisi yang menganut paradigma ini dalam mempelajari cara actor mendifinisikan situasi social mereka dan dalam mempelajari pengaruh definisi situasi social terhadap tindakan dan integrasi berikutnya. Ada beberapa teori yang masuk dalam paradigma ini, yakni teori tindakan, interaksionalisme-simbolik, fenomenologi, etnometodologi dan eksistensialisme.
Ringkasnya paradigma ini memeiliki tiga premis berikut:
 Manusia adalah aktor kreatif
 Fakta sosial memiliki arti subyektif (motivasi & tujuan)
 Cara aktor mendefiniskan fakta sosial adalah cara mereka mendefinisikan situasi
3) Paradigma Perilaku Sosial adalah mengacu pada karya psikolog B.F. Skinner sebagai eksemplar. Skinner mencoba menerjemahkan prinsip-prinsip psikologi aliran behaviorisme ke dalam sosiologi. Karyanya meliputi spectrum yang sangat luas.Teori, gagasan dan praktek yang dilakukannya telah memegang peranan penting dalam pengembangan sosiologi behavior. Skinner melihat paradigma fakta social dan definsi social sebagai perspektif yang bersifat mistik, dalam arti mengandung suatu persoalan yang bersifat teka-teki, tidak dapat diterangkan secara rasional. Kritik Skinner ini tertuju kepada masalah yang substansial dari kedua paradigma itu, yakni eksistensi obyek studinya sendiri. Menurutnya, kedua paradigma itu membangun obyek studi berupa sesuatu yang terdiri atas struktur social dan pranata social yang menjadi obyek studi paradigma fakta social serta sesuatu yang terjadi dalam pemikiran manusia berupa „tanggapan kreatif‟ terhadap suatu rangsangan atau stimulus dari luar dirinya, yang menjadi obyek penyelidikan paradigma definisi social oleh Skinner dinilai keduanya sebagai suatu obyek yang bersifat mistik. Menurutnya dengan memusatkan perhatian kepada kedua hal tersebut, berarti menjauhkan sosiologi dari obyek studi berupa barang sesuatu yang konkrit realistis. Menurut Skinner, obyek studi sosiologi yang konkrit-realistis itu adalah „perilaku manusia yang nampak serta kemungkinan perulangannya (behavior of man and contingencies of reinforcement). Ringkasnya, perhatian utama paradigma perilaku social ini tertuju pada hadiah (rewards) yang menimbulkan perilaku yang diinginkan dan hukuman (punishments) yang mencegah perilau yang tidak diinginkan. Metode paradigma ini adalah eksperimen. Dan yang masuk dalam paradigma ini adalah sosiologi behavioralisme dan teori pertukran (exchange).4
4) Paradigma Integratif merupakan bagian dari upaya ilmuwan social dalam mengatasi ketegangan yang terjadi antara pendukung paradigma yang ada sekaligus mengatasi keberatsebelahan pandangan mereka dalam memandang subject matter dari sosiologi. Seperti paradigma fakta sosial yang hanya memusatkan perhatian pada struktur makro, paradigma definisi sosial yang hanya memusatkan perhatian pada tindakan, interaksi, dan konstruksi sosial dari realitas. Sedangkan paradigma perilaku sosial terlalu memusatkan pada perilaku saja. Robert K Merton sebagai wakil paradigma fakta sosial , melihat, bahwa paradigmanya dan paradigma definisi sosial dapat saling memperkaya, sebagai berbeda seperti telur dengan daging; keduanya jelas berbeda, namun saling memperkaya. Menurut Ritzer, perlunya paradigma integrasi ini karena teramat sukar untuk memahami fenomena sosial yang beraneka ragam dan salingpengaruh mempengaruhi, sehingga untuk memahaminya jelas dibutuhkan kemampuan untuk menguraikan dan menjelaskan empat tingkat mendasar analisis sosial dalam satu kesatuan, yakni makro-subyektif seperti nilai, makro-obyektif seperti birokrasi, mikro-obyektif seperti pola interaksi dan mikro-subyektif seperti konstruksi sosial. 5
Gambar1. Tingkatan Utama Analisis Sosial Ritzer
tingkat realitas sosial  paradigma sosiologi
Makro-subyektif-   fakta sosial
Makro-obyektif  -  definisi sosial   - paradigma integratif
Mikro-subyektif
Mikro-obyektif -   prilaku sosial

Dalam gambar di atas Ritzer menjelaskan paradigma fakta sosial memusatkan perhatian pada tingkat makro-obyektif dan makro-subyektif. Paradigma definisi sosial memusatkan perhatian, terutama pada kehidupan mikro-subyektif dan mikro-obyektif yang tergantung pada proses mental(tindakan). Sedangkan paradigma perilaku sosial memusatkan perhatian pada kehidupan mikro-obyektif yang tidak melibatkan proses berpikir (perilaku). Sedangkan ketiga paradigma yang ada berpotongan dengan dengan realitas sosial secara horizontal dan berpotongan dengan paradigma integratif secara vertikal. Gambar tersebut menjelaskan mengapa paradigma integratif tidak dapat menggantikan paradigma yang lain. Meski masing-masing ketiga paradigma yang ada itu menjelaskan satu tingkat realitas sosial tertentu, dan paradigma integratif menjelaskan semua tingkat, namun tidak meneliti setiap tingkat tertentu secara rinci seperti dilakukan paradigma lain. Jadi pilihan terhadap paradigma tergantung pada jenis pertanyaan yang diajukan. Tidak semua maslah sosiologi memerlukan pendekatan integratif, namun sekurang-kurangnya sebagian memerlukan.
Dan bagi Ritzer, penggagas paradigma integratif ini, tidaklah adil, dan harus dihindari upaya penyamaan sebuah teori atau teoritisi dengan tingkat analisis tertentu. Menurutnya, walau benar bahwa sosiolog yang setia pada paradigma sosiologi tertentu cenderungmemusatkan perhatian pada tingkat analisis sosial tertentu, namun seringkali secara tidak adil keluasan karya mereka disamakan dengan satu atau lebih tingkat analisis sosial. Sebagai contoh Karl Marx sering dikira memusatkan pada struktur makro-obyektif –khususnya pada struktur ekonomi kapitalis. Tetapi dengan menggunakan skema yang mempunyai berbagai tingkat analisis sosial memungkinkan kita melihat bahwa Marx mempunyai wawasan yang kaya mengenai semua tingkat realitas sosial dan antar hubungan berbagai realitas sosial itu. Begitu pula interaksionalisme simbolik umumnya dianggap sebagai perspektif yang berurusan dengan mikro-subyektif dan mikro-obyektif, tetapi bukanlah tanpa mempunyai wawasan sama sekali mengenai tingkat makroskopik analisis sosial.6 Dan para teoritisi yang paling menonjol dalam paradigma integratif ini adalah Peter L Berger dengan teori konstruksi sosialnya, dan Anthony Giddens dengan teori strukturasinya. Keduanya mencoba menjembatani ketegangan antara subyektivisme dan obyektivisme, antara makro dan mikro, dan antara voluntarisme dan determinisme. Keduanya memadukan antara mentalitas dan struktur.7


Selasa, 19 Juni 2012

RAHASIA DI BALIK REVOLUSI PRANCIS

The Jewish Encyclopedia memuat sejarah keluarga Rothschild sebagai jutawan
semenjak keluarga ini muncul, dan memainkan peran penting dalam sejarah
dunia terselubung modern. Pendiri keluarga ini adalah Amschel Moshe Pour,
seorang pemilik modal Yahudi kenamaan. Ia pada mulanya hidup mondarmandir
antar-kota besar di Eropa Timur dalam urusan bisnis. Kemudian ia
menetap di Frankfurt Jerman. Nama Rothschild berasal dari bahasa Jerman.
Roth artinya red (merah) dalam bahasa Inggris. Schild artinya shield (tameng)
dalam bahasa Inggris. Jadi Rothschild artinya 'tameng merah', atau dalam
bahasa Inggris Red-shield. Ketika Amschel pertama kali membuka usahanya di
jalan Bonden Strous Frankfurt, ia memasang semacam lambang berupa tameng
berwarna merah di tokonya, sehingga nama Rothschild sejak itu diambil
sebagai nama keluarga berketurunan.
Sepeninggal Amschel, putra bungsunya bernama Mayer Amschel meneruskan
usaha ayahnya. Sebelumnya sang ayah telah bercita-cita, agar anaknya ini kelak
meneruskan usaha ayahnya dalam dunia bisnis, meskipun sang anak bercitacita
menjadi pendeta Yahudi. Mayer rupanya berganti haluan sepeninggal
ayahnya. Ia bekerja pada Bank Oppenheimer, milik seorang Yahudi. Tidak
lama kemudian ia banyak memahami seluk-beluk perbankan, sehingga pemilik
Bank akhirnya berminat untuk menjadikannya sebagai mitra usahanya. Setelah
beberapa lama, kemudian ia kembali ke Frankfurt untuk meneruskan usaha
mendiang ayahnya. Simbol Rothschild makin terkenal, dan nama Mayer pun
mulai dikenal sebagai Rothschild I.
Mayer hidup tahun 1743-1812. Kelima anaknya dididik dengan keras untuk
menjadi pengusaha atau bankir yang tangguh, agar suatu saat kelak muncul
sebagai konglomerat. Di antara anaknya yang paling berbakat adalah anak
bungsunya Nathan, sehingga keluarga Rothschild mengirimnya ke Inggris
sejak masih belia, agar kelak bisa menjadi salah seorang pemeran pentingdalam bank Inggris. Sedang tujuannya lebih jauh adalah untuk mendirikan
lembaga keuangan raksasa bersama dengan ayah dan keempat saudaranya
yang tersebar di seluruh Eropa.
Sejak Nathan berada di Inggris sebagai kader konglomerat Yahudi, kelompok
pemilik modal internasional melangkah ke babak baru. Mayer yang pada tahun
1773 berusia 30 tahun mengundang tokoh pemilik modal Yahudi ke Frankfurt
untuk membicarakan masalah Monopoli Internasional. Dalam pertemuan itu
Mayer yang bergelar Rothschild I mengemukakan tentang peran yang
dimainkan oleh para pemilik modal Yahudi Internasional dalam Revolusi
Inggris. Ia mengemukakan beberapa kesalahan yang telah dilakukan oleh
mereka sebagai berikut :
1) Mereka lamban dalam melaksanakan program yang telah ditetapkan.
Akibatnya tidak bisa menghasilkan apa yang telah ditargetkan, yaitu
menguasai Inggris secara menyeluruh.
2) Masih ada beberapa golongan berpengaruh di Inggris yang masih
mampu bertahan menghadapi Konspirasi Internasional. Rothschild
mengajukan pandangannya tentang langkah-langkah yang masih belum
terlaksana, yaitu :
a) Mempercepat pelaksanaan program yang belum terlaksana, dan
menyingkirkan golongan oposisi dengan segala cara yang bisa
ditempuh.
b) Menguasai sepenuhnya segenap lapisan masyarakat Inggris, dan
menentukan nasib mereka lewat jalan kekerasan dan teror mental
dan fisik.
Meskipun ada kesalahan yang diamati oleh Mayer, namun itu tidak berarti
tujuan Konspirasi Internasional secara umum telah gagal. Tujuan mereka
menguasai perekonomian Inggris telah tercapai, dan mereka berhasil pula
menarik Inggris ke dalam ketidakstabilan dan kancah peperangan yang
berkepanjangan, agar jeratan yang mencekik leher menjadi makin kuat.
Rothschild membeberkan kepada para pemilik modal Yahudi Internasional itu,
bahwa keberhasilan mereka atas Inggris bukanlah sesuatu yang besar,
dibanding dengan arti Revolusi Perancis yang segera akan berkobar. Para
peserta pertemuan merasa puas dengan uraian Rothschild yang realistis itu,
sehingga mereka sepakat memperkokoh suatu tujuan dalam merancang
Revolusi Perancis dengan rencana matang. Sejak itu mereka sepakat
mengumpulkan dana besar-besaran sebagai persiapan untuk membiayai
rencana tersebut. Dengan modal keuangan besar-besaran, mereka berharap bisa
menciptakan situasi perekonomian Eropa yang menggoncangkan. Khususnya
di Perancis, pengangguran melonjak dahsyat, dan bencana kelaparan
mendekati ambang pintu. Sementara itu, terompet slogan muluk-muluk
ditiupkan dari balik layar oleh kekuatan Konspirasi Yahudi Internasional,
sehingga raja Perancis beserta para pejabat dan pihak gereja menjadi sasarankebencian rakyat yang makin memuncak dari hari ke hari, dengan melontarkan
tuduhan keji tanpa landasan rasional terhadap kalangan penguasa. Kehancuran
dan kerusuhan pun makin menjadi-jadi.
Setelah Rothschild membeberkan pikirannya secara umum, ia mengeluarkan
dokumen tertulis dari beberapa tokoh Yahudi dan membacakannya. Isinya
sesuai dengan yang ditemukan oleh penulis buku ini, yaitu :
1) Rothschild menyatakan, suatu kenyataan yang riil adalah, bahwa
manusia itu lebih banyak cenderung kepada kejahatan daripada kepada
kebaikan. Konsekuensi logisnya, Konspirasi harus bisa mewujudkan
cita-citanya, apabila sistem pemerintahan suatu negara berdasarkan
pada kekerasan, teror dan petualangan serta pelanggaran hak asasi
manusia. Kalau suatu pemerintahan berdasarkan pada sistem
musyawarah, hukum, peraturan, dan undang-undang, maka akan
merupakan penghalang bagi cita-cita kekuatan Konspirasi dalam
mewujudkannya. Manusia pada zaman dulu tunduk kepada penguasa,
tanpa adanya kritik atau membantah. Kemudian kekuasaan itu
berkembang secara bertahap, sampai pada tahap yang disebut undangundang.
Dengan kata lain, undang-undang menurut Rothschild
merupakan kekuatan pemuas belaka.
Maka dengan demikian, untuk berfilsafat, bahwa undang-undang alam
mengajarkan kebenaran adalah kekuatan, atau standar kebenaran hanya
bisa diukur dengan kekuatan.
2) Rothschild mengemukakan, yang disebut kebebasan politik (political
freedom) pada hakikatnya hanyalah idealisme atau angan-angan yang
tidak akan pernah terwujud dalam alam nyata. Setiap langkah
kekuasaan politik, jalan yang terbaik adalah memperalat seseorang atau
pergerakan, yang secara diam-diam setia kepada Konspirasi untuk
mempropagandakan kebebasan politik di tengah-tengah masyarakat
umum. Kalau idealisme ini telah termakan oleh publik, mereka akan
mudah melepaskan hak-hak dan fasilitas yang diberikan oleh
pemerintah yang sah kepada mereka, demi memperjuangkan idealisme
itu. Pada saat itulah pihak Konspirasi bisa segera merebut hak dan
fasilitas itu. Tidak ada pengaruh idealisme mengenai kebebasan politik
itu bagi Konspirasi selain hal itu hanya merupakan idealisme tanpa
kenyataan.
3) Rothschild menandaskan, kekuatan uang selalu bisa mengalahkan
kekuatan pemerintah merdeka. Agama merupakan faktor yang bisa
menguasai masyarakat pada masa tertentu. Kemudian ikatan agama
pada masa-masa berikutnya mulai digulung di berbagai wilayah bumi
ini, karena alasan kebebasan. Akan tetapi, orang tidak mengerti
bagaimana mereka harus berbuat dengan idealisme kebebasan itu. Yang
demikian itu adalah fakta logis bagi kekuatan Konspirasi untuk
memperalat idealisme kebebasan, agar menimbulkan perpecahan dalamsuatu masyarakat. Bagi kekuatan tidak penting, apakah yang
menumbangkan sebuah pemerintah yang sah itu kekuatan dari dalam
sendiri atau pun dari luar. Bagaimana pun proses penumbangan itu,
yang dibutuhkan adalah uang.
4) Rothschild menambahkan, demi tujuan, segala cara boleh dilakukan.
Kalau penguasa memerintah dengan undang-undang dan nilai moral,
berarti ia bukanlah seorang politikus cerdik dalam bermanuver, karena
ia merasa terikat oleh norma dan tidak akan bisa mengelabui rakyat, dan
tidak bisa sembarangan menindak musuh-musuhnya, kecuali kalau
mereka berbuat jahat. Siapa pun yang berminat untuk berkuasa, ia harus
bisa yakin meraih kekuasaan itu dengan tipu daya licik, pemerasan dan
pemutarbalikan fakta. Sebab, keluhuran budi dalam etika pergaulan
masyarakat, seperti jujur, teguh pendirian, komitmen terhadap nilai-nilai
moral merupakan kejahatan atau keburukan dalam dunia politik.
5) Rothschild berfilsafat lebih lanjut, bahwa kebenaran baginya adalah
kekuatan Konspirasi. Kata "kebenaran" baginya adalah ungkapan yang
bersifat fiktif belaka, tanpa memiliki makna sedikit pun. Ia telah
menemukan arti kebenaran yang sebenarnya, yaitu bahwa kebenaran itu
adalah menyerang dengan kekuatan senjata untuk merobek-robek
konsep keadilan dan hukum hingga berkeping-keping. Kemudian orang
harus meletakkan lembaga hukum dan norma-norma susila menurut
kehendaknya. Maka, orang akan segera menjadi penguasa atas segenap
lapisan masyarakat, yang mereka sendiri akan memberikan hak
kekuasaan kepada penguasa itu. Hal semacam inilah yang perlu
dilakukan di Perancis dengan slogan kebebasan palsu.
6) Rothschild memperingatkan segenap peserta pertemuan, "Suatu
keharusan bagi kekuatan kita yang bertujuan menguasai dunia secara
ekonomis, harus tetap terjaga kerahasiaannya dari dunia luar. Pada
suatu saat kekuatan kita akan sampai pada tingkat, yang tidak ada suatu
kekuatan pun yang berani mencoba menghancurkannya". Rothschild
selanjutnya memperingatkan lagi, agar para peserta tetap konsisten
dengan program Konspirasi. Setiap penyelewengan atau pembocoran
dari garis program yang disusun oleh putra-putra Yahudi berabad-abad
lamanya akan berakhir fatal, dan bisa membinasakan orang Yahudi
sendiri.
7) Rothschild menandaskan keharusan bagi Konspirasi untuk mengambil
simpati khalayak umum, agar mereka bisa dimanfaatkan untuk
kepentingan Konspirasi. Masyarakat umum adalah kalangan buta dan
tidak berpikir panjang, dan mudah terpengaruh. Mereka senantiasa bisa
digerakkan atau digiring atau dituntun oleh pihak lain. Kemudian
Rothschild berkata, "Seorang penguasa tidak bisa menguasai massa,
atau menggiring mereka menurut kemauannya. Kecuali penguasa itu
memerintah sebagai diktator yang sifatnya mutlak. Inilah satu-satunyajalan yang terbuka untuk membangun kebudayaan yang diinginkannya.
Kalau massa diberikan kebebasan mendapat peluang, maka peluang itu
akan segera disalahgunakan untuk menimbulkan kerusuhan."
8) Rothschild menyinggung masalah sarana, bahwa mencapai tujuan harus
mengandalkan beberapa hal berikut :
a) Minuman keras.
b) Obat-obat terlarang, kebejatan moral dan seks.
c) Suap dan mencampakkan hati nurani kemanusiaan.
Hal-hal itu dalam segala bentuknya harus dikaji secara serius untuk
menghancurkan norma-norma susila masyarakat yang telah dimasuki
oleh perkumpulan Konspirasi. Setiap gerakan Konspirasi mengharuskan
adanya program training khusus bagi muda-mudi, untuk dicetak
menjadi tenaga akademik, pelayan, pendidik dan profesi lainnya untuk
kepentingan Konspirasi. Juga diperlukan wanita-wanita untuk dijadikan
pelayan istimewa di tempat-tempat maksiat, pusat hiburan bagi
kalangan non-Yahudi (Gentiles). Mereka ini adalah wanita-wanita yang
bersedia melacurkan diri dengan bekerja sama dengan wanita lain.
Konsep yang harus dipakai tidak terbatas hanya pada suap-menyuap,
pengkhianatan dan bentuk skandal tertentu, demi kepentingan tujuan
terakhir.
9) Pada tahap prinsip politik, Rothschild mengatakan, "Konspirasi punya
hak untuk merampas kekayaan siapa saja, kalau hal itu akan berarti
memperkokoh kekuasaan atau pun cengkeraman atas orang yang
dimaksud. Konspirasi akan menyelusup untuk menyalakan api
peperangan yang terselubung. Taktik ini akan membawa hasil lebih
besar, lebih aman dan lebih efisien, sehingga rakyat umum akan berada
dalam kecemasan, yang akhirnya akan dikuasai oleh kekuasaan
Konspirasi secara mutlak".
10) Pembicaraan Rothschild berakhir pada masalah slogan yang harus
digemborkan, dengan mengatakan, "Di dunia ini tidak ada tempat bagi
yang namanya kebebasan, persamaan dan persaudaraan. Slogan-slogan itu tidak
lebih dari ucapan kosong, yang diperkenalkan oleh kita sendiri, lalu kita letakkan
di bibir masyarakat umum agar mereka menggunakan berulang-ulang, persis
burung beo. Sesungguhnya sistem pemerintahan yang sekarang di Perancis
adalah berdasarkan aristokrasi keturunan. Kita akan menghancurkan semua itu
dengan slogan kosong tersebut di atas. Setelah itu baru kita bangun sebuah
pemerintahan di atas puing-puing pemerintahan lama, dengan prinsip
aristokrasi baru. Semua di tangan kita."
11) Rothschild mengalihkan pembicaraan tentang pandangannya mengenai
perang. Yang pertama harus dilakukan adalah konsep menyulut api
peperangan tertentu, setelah lebih dulu mengadakan studi khusus secara
konsepsional. Kemudian mengatur bagaimana jalan perundingan damaiyang bakal dilakukan. Adapun perang itu sendiri harus menyeret negara
tetangga, sehingga bisa ikut terperangkap ke dalam krisis hutang, yang
pada akhirnya Konspirasi akan merupakan pihak yang paling
beruntung.
12) Rothschild tidak lupa berbicara tentang pemerintahan suatu negara. Ia
menjelaskan mengenai keharusan menguasai pemilihan umum dan
aturan permainan kementerian, dan jalan yang menuju ke sana dengan
menggunakan jaringan para kaki tangan Konspirasi, dan slogan-slogan
besar tentang idealisme kebebasan untuk menimbulkan kekacauan dan
pembangkangan atas dukungan dana dari Konspirasi Internasional.
Lebih lanjut Rothschild menerangkan peran yang bakal dimainkan oleh
tokoh-tokoh yang berhasil menduduki posisi penting atas dukungan
Konspirasi. Ia mengatakan, "Mereka akan mengabdi untuk kepentingan
kita dan menuruti instruksi kita. Dengan kata lain, mereka akan selalu
siap berperan sebagai pion-pion di kotak catur. Sedang tangan
penggeraknya adalah kita".
13) Rothschild bersama forum membicarakan propaganda, setelah ia lebih
dulu berhasil mengemukakan pandangannya mengenai hal ini, dan
memperingatkan adanya keharusan untuk menguasai media massa, agar
mereka bisa mengelabui khalayak umum, di samping sebagai sarana
efektif untuk menimbulkan gejolak massa. Rothschild berkata, "Kita
akan menggunakan senjata emas untuk menguasai media massa. Kalau
kita mengandalkan selain senjata uang, tidak jarang kita harus
menyeberangi lautan darah dan air mata para mangsa untuk menuju
cita-cita. Perlu diingat, bahwa satu orang Yahudi yang menjadi mangsa
sama dengan 1000 gentiles sebagai balasannya."
14) Rothschild melanjutkan pembicaraannya lagi, dan kali ini mengenai
organisasi yang berada di bawah Konspirasi. Organisasi itu perlu
ditampilkan secara terbuka, setelah kondisi rakyat hancur sampai
tingkat terendah, yaitu ketika kecemasan, ketakutan dan kekacauan
menguasai fenomena kehidupan mereka. Setelah tiba saatnya untuk
mengembalikan sebuah regim yang bisa meyakinkan rakyat, bahwa
pihak yang bertanggungjawab atas malapetaka yang menimpa mereka
adalah sekelompok penjahat dan pengacau yang tidak
bertanggungjawab. Kemudian dimulai langkah baru bagi regim itu
untuk menindak apa yang disebut kaum pengacau dan pengkhianat
tadi, untuk lebih meyakinkan rakyat, bahwa regim baru itu bertindak
sebagai pelindung undang-undang atau pahlawan di mata rakyat.
Padahal, yang kita tuju sebenarnya adalah kekuasaan mutlak, lewat para
pahlawan sulapan tersebut untuk membalas dendam kepada gentiles.
15) Pembicaraan Rothschild beralih pada masalah lainnya dengan
mengatakan, "Krisis ekonomi dan masalah kecemasan umum, yang
diakibatkan oleh rancangan Konspirasi akan melahirkan hak baru, yaituhak pemilik modal dalam kekuasaan, dan kekuasaan itu akan menjadi
warisan berketurunan." Seterusnya Rothschild menerangkan,
bagaimana kekuatan Konspirasi menguasai dan menggerakan massa,
yang pada akhirnya mampu mengatasi pihak yang berani menghalangi
kekuatan Konspirasi yang tersembunyi di balik mereka sendiri
mendongkel mangsa yang telah diincarnya.
16) Konspirasi melakukan penyusupan ke dalam jantung Free Masonry
yang ada di Eropa, agar bisa memantau sejauh mana efektivitas
organisasi tersebut dalam perannya sebagai pengabdi kekuatan
Konspirasi. Rothschild menyinggung perlunya Konspirasi mendirikan
organisasi sejenis Free Masonry lain The Grand Eastern Lodges yang
dikelola langsung oleh Konspirasi, yang kemudian diberi nama The Blue
Masonry. Rothschild selanjutnya menyinggung anggota yang tergabung
dalam The Blue Masonry akan ditatar dan dididik secara khusus, agar
mereka bisa berperan sebagai propagandis atheis materialistis di tengahtengah
masyarakat Gentiles.
17) Rothschild makin bersemangat untuk terus berbicara, mengungkapkan
pikiran-pikirannya. Ia mengetengahkan masalah penting dari rancangan
Konspirasi, yaitu tentang kegagalan rakyat Gentiles terus-menerus. Hal
ini memerlukan ungkapan halus dan slogan yang menggiurkan untuk
mengelabui massa. Kemudian dilanjutkan dengan kata-katanya, "Kita
memiliki kepastian untuk mengingkari janji dan slogan yang indah itu,
sehingga berubah menjadi sekedar kata-kata indah yang tak berarti. Kita
akan membakar semangat publik umum hingga tingkat histeris, dengan
menggunakan janji-janji kosong dan taktik pemutarbalikan fakta . Saat
itu kita akan menggiring publik Gentiles itu agar berbuat nekad
menghancurkan segala sesuatu, sampai pun aturan hukum dan agama.
Dengan demikian, kita mudah menghapus nama Tuhan dan tata susila
dari kehidupan."
18) Ditandaskan oleh Rothschild tentang rancangan pembangkangan
bersenjata, dan pentingnya perang jalanan. Ia menekankan perlunya
tindak kekerasan yang akan menimbulkan kepanikan publik, sehingga
terbuka jalan bagi Konspirasi untuk mengail ikan di air keruh.
19) Dalam bidang diplomasi Rothschild mengemukakan, bahwa setelah
perang usai dibutuhkan kegiatan diplomatik diam-diam. Sebab, kegiatan
ini merupakan peluang emas bagi agen-agen Konspirasi untuk menguak
informasi penting mengenai politik, ekonomi dan keuangan, dengan
kedok sebagai penasehat yang tampak pada arena nasional maupun
internasional, sehingga memungkinkan Konspirasi menancapkan kuku
kekuasaannya dari balik tabir, tanpa ada ancaman yang membahayakan
dari pandangan umum.
20) Untuk bisa menundukkan dunia, lebih dulu diperlukan adanya
monopoli kegiatan ekonomi raksasa dengan seluruh modal yangdimiliki oleh Konspirasi, sampai tidak ada kekuatan nasional Gentiles
mana pun yang menandinginya. Kalau monopoli Konspirasi itu
digunakan untuk memukul suatu pemerintahan, pasti akan timbul krisis
ekonomi dan politik , dan kas nasional negara itu akan tergulung ke
dalam lipatan monopoli Konspirasi. Rothschild lebih lanjut berkata,
"Kita semua adalah pakar ekonomi dan keuangan. Maka kita akan tahu
hasil apa yang akan kita capai, kalau konsep itu kita laksanakan."
21) Strategi perang yang dirancang untuk menguasai kekayaan alam
Gentiles telah disepakati oleh forum. Mereka merumuskan strategi lewat
pengenaan pajak tinggi melalui organisasi atau regim yang berkuasa.
Maka akan lahirlah kondisi yang menimbulkan persaingan ketat dalam
bidang ekonomi nasional. Akibatnya kehidupan ekonomi Gentiles akan
mengalami kepincangan, dan perkembangan ekonomi serta investasi
nasional akan menurun drastis. Adapun dalam arena internasional,
Konspirasi akan mencekik leher negara-negara yang diincar sedikit demi
sedikit, sehingga akhirnya akan terkucil dari pasaran internasional.
Kemudian Konspirasi akan menguasai kebutuhan pokok rakyatnya
untuk menuju jalan terbukanya kekacauan di kalangan pekerja dan
rakyat kelas bawah.
22) Forum selanjutnya menyepakati gagasan tentang keharusan menyalakan
api peperangan antar-bangsa Gentiles, dengan menggunakan senjata
paling mematikan yang bisa diproduksi, sehingga bagi bangsa-bangsa
itu yang tertinggal hanya kaum fakir miskin yang tidak berdaya
menghadapi kekuatan Konspirasi.
23) Suatu pemerintahan terselubung akan muncul, setelah Konspirasi
berhasil melaksanakan program yang telah ditetapkan.
24) Untuk menguasai unsur pemuda, Konspirasi harus menyelusup ke
dalam setiap lapisan masyarakat, termasuk kalangan pemerintah.
Konspirasi harus tetap memegang program dan rancangan yang telah
digariskan untuk memperdaya kaum muda di berbagai tempat, dan
merusak mereka secara sistematis dengan menyebarluaskan dekadensi
moral dan faham yang menyesatkan, serta memerangi ajaran agama.
25) Dan terakhir mengenai undang-undang. Dalam hal ini Konspirasi tidak
akan mengganggu undang-undang yang ada di suatu negara, tapi
berusaha untuk menyalahgunakan, sehingga pada akhirnya akan
menghancurkan kebudayaan kaum Gentiles itu sendiri.
Sampai pada butir 25 itu, dokumen yang ada pada penulis secara umum
menjelaskan tentang program asli bagi Konspirasi Internasional. Dokumen
tersebut juga menjelaskan tempat dilakukannya pertemuan, yaitu jalan Bonden
Strous, Frankfurt Jerman. Dokumen-dokumen penting serupa itu pernah jatuh
ke tangan profesor Niloss dari Rusia tahun 1901, yang kemudian dibukukan
dan diterbitkan pada tahun 1905 dengan judul Bahaya Yahudi. Setelahdiadakan perbandingan antara dokumen yang ada di tangan penulis dan
dokumen yang ada di tangan profesor Niloss itu, ternyata keduanya sama.
Bedanya hanya sedikit, yaitu bahwa dokumen yang ada di tangan Niloss
punya lampiran tentang informasi tambahan mengenai penyusupan Konspirasi
lewat faham atau teori baru, seperti teori Darwinisme (Biological Evolution), dan
ideologi atheis materialisme, seperti Marxisme. Tambahan ini memang wajar,
selaras dengan perkembangan zaman.
Program terpenting yang terkandung dalam dokumen yang ada pada profesor
Niloss adalah sebuah informasi yang membuka kedok dan senjata baru bagi
Konspirasi modern, yang disebut ZIONISME. Zionisme ini relatif masih berusia
muda, dan belum sampai pada tingkatan matang, karena Zionisme baru lahir
pada tahun 1897.
Peringatan profesor Niloss tentang bahaya Yahudi pada mulanya tidak banyak
menarik perhatian, kecuali setelah beberapa tahun kemudian, yaitu ketika
terbongkarnya skandal rahasia di Inggris, yang mengakibatkan raja Inggris
Edward terpaksa turun tahta. Buku Bahaya Yahudi telah diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris oleh Victor Marsedan pada tahun 1921 dengan judul
Protocols of Learned Elderly of Zion. Dan arti kata Protocol sendiri adalah
keputusan atau prinsip atau berarti landasan. Demikian populernya, buku itu
kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia.
Baik dokumen yang ada pada penulis buku ini, ataupun yang ada pada
profesor Niloss, dan ada pada buku Protocols of Zion menunjukkan adanya
kesamaan secara umum. Perbedaannya hanya terletak pada masalah informasi
tambahan, seperti telah kita sebut terdahulu. Hal itu terjadi karena adanya
perkembangan yang terjadi pada masa-masa berikutnya. Perbedaan kedua
terletak pada judul yang diberikan oleh Victor Marsedan. Istilah 'Protocols'
sebenarnya sudah muncul ketika Rothschild mengadakan pertemuan rahasia,
yang menghasilkan rancangan program Konspirasi, seperti telah kita beberkan
di muka.
B. Persiapan Revolusi Perancis
Rangkaian peristiwa yang mengantar meletusnya Revolusi Perancis adalah
persis seperti telah dirancang dalam Protocol Konspirasi, yang prinsipnya
tersimpul sebagai berikut :
1) Langkah pertama adalah menciptakan timbulnya semangat
pembangkangan di kalangan masyarakat luas terhadap penguasa
kerajaan di Perancis. Semangat benci harus memasuki perasaan dan
pikiran rakyat luas. Cara yang praktis ialah, agar rakyat melakukan
langkah-langkah brutal, seperti telah dirancang oleh pihak Konspirasi2) Para tokoh Konspirasi menyelusup ke dalam perkumpulan Free
Masonry yang ada di Perancis, terutama Free Masonry yang baru
didirikan, sehingga mereka bisa memasang jaringan-jaringan maut,
sebagai perangkap untuk menyebarluaskan semangat pembangkangan,
faham materialistis dan atheisme.
Rothschild mengakhiri pesan-pesannya seperti tersebut dalam dokumen
dengan sebuah peringatan, agar semua peserta bersikap berhati-hati dalam
melaksanakan program besar itu. Dengan demikian, keterlibatan Konspirasi
dalam Revolusi Perancis tetap merupakan rahasia selamanya.
Mungkin dari kita akan timbul pertanyaan, misalnya, Apakah ada bukti yang
menguatkan tentang pertemuan Rothschild dengan undangan yang telah kita
sebutkan? Bagaimana kita bisa tahu tentang apa yang dibicarakan? Sejauh
mana kebenaran dokumen yang telah kita sebutkan? Dan pertanyaan seperti
itu bisa terus berkelanjutan.
Untuk menjawab pertanyaan seperti itu sebenarnya tidak sulit. Misalnya, kita
telah menyaksikan seorang penunggang kuda yang tewas disambar petir
dalam perjalanannya antara Frankfurt dan Paris. Setelah diselidiki identitasnya,
ternyata ia adalah seorang utusan pembawa dokumen yang ada hubungannya
dengan Konspirasi Internasional. Di dalamnya ada pesan yang ada
hubungannya dengan masalah Jerman dengan pemimpin The Grand Eastern
Lodge di Perancis, yaitu Duke Durlian yang terkenal itu. Pada saat itu Free
Masonry yang ada di Perancis telah lama sepenuhnya berada di tangan
sesepuh Yahudi, sesuai dengan rencana dalam dokumen itu. Duke Durlian
telah mengubah Free Masonry tersebut sebagai pusat jaringan dan organisasi
rahasia untuk mengatur jalannya ledakan revolusi, yaitu setelah tahap
permulaan selesai, ketika ia mengadakan hubungan dengan para tokoh Yahudi
Jerman lewat tokoh lainnya Comte De Mirabeau. Peristiwa terbunuhnya utusan
itu di daerah Datesbon, termasuk wilayah kerajaan Bavaria, menyebabkan
dokumen itu jatuh ke pihak pemerintah Bavaria, seperti telah kita bicarakan
pada bab sebelumnya.
C. Tahap Pelaksanaan Sebuah Rancangan Terselubung
Kaum Yahudi yakin, bahwa hanya para sesepuh Yahudi yang punya otoritas
untuk menginterpretasi apa yang tersebut dalam kitab-kitab suci. Rahasia
maknanya tidak akan terungkap, kecuali lewat sesepuh yang mendapat ilham
dari Tuhan. Klaim mereka ini memang tidak ada artinya. Tapi kalau mereka
membentuk perkumpulan di bawah kekuasaan para sesepuh Yahudi itu,
masalahnya menjadi lain. Sebab, orientasi dan langkah mereka
mengatasnamakan Wahyu Tuhan. Apa yang kita rasakan dalam sejarah
lampau hingga kini, perkumpulan yang diprakarsai dan dikuasai oleh mereka
masih tetap bekerja keras dalam sarang-sarang perkumpulan, yang disebut
perkumpulan kaum Nurani atau nama lainnya. Dalam mitos Yahudi, kata"Nurani" berarti 'cahaya'. Sedang ungkapan yang lebih tepat berarti "Lucifer",
yang dalam Kitab Injil berarti 'Lurah Setan' pembawa cahaya api.
Secara ringkas, Nurani menurut orang Yahudi adalah orang yang mendapat
ilham atau wahyu, atau orang yang mendapat ilham di luar hukum alam.
Tugas kaum Nurani atau sesepuh Yahudi adalah melaksanakan tugas
kegerejaan Yahudi tertinggi. Tugas itu dianggap sebagai wasiat suci yang
dipikul oleh 13 anggota Majelis Tertinggi Yahudi yang disebut "Majelis 13".
Pengambilan 13 anggota sebagai jumlah atau angka keramat bukanlah
merupakan tindakan tanpa maksud, tapi punya sejarah dan tujuan tersendiri.
Majelis Yahudi tersebut punya tujuan menghancurkan agama Kristen, yaitu
agama Nabi Isa dan kaum Khawarie (muridnya) yang berjumlah 12 (13 dengan
Nabi Isa). Kecuali itu ada sebab lain, yaitu bahwa jumlah puak Bani Israel yang
13 itu mungkin merupakan lambang sebagai wakil dari perkumpulan Nurani.
Kaum Nurani punya aturan tersendiri, yang bisa menjadi kerahasiaannya, dan
menindak setiap pengkhianat untuk menghindari terjadinya pengkhianatan,
seperti dilakukan oleh Yahuda terhadap Nabi Isa. Aturan ini menjamin setiap
anggota Majelis untuk tunduk secara mutlak kepada pimpinan 'Majelis 33'.
Aturan ini menimbulkan dugaan kuat, dan membuat tanda tanya besar dalam
benak kita, mengapa para penganut komunisme di setiap penjuru bumi tidak
pernah merasa terikat oleh rakyatnya sendiri, tapi selalu komitmen kepada
komunisme tertinggi sebagai panutannya.
Kaum Nurani memusatkan kegiatan The Great Eastern Lodge dari kota Angold
Stadt Jerman, untuk kemudian menyebarkan anggotanya ke dalam
perkumpulan Free Masonry yang tersebar di seluruh Eropa. Kegiatannya
dipusatkan di Perancis dengan memakai kedok sebagai kegiatan kemanusiaan,
atau lainnya yang bisa memberi kesan positif. Setelah itu, kaum Nurani
melangkah kepada rancangan berikutnya yang bertujuan bisa mengadakan
hubungan dengan para tokoh Gentiles yang berpengaruh dalam pemerintahan
atau dalam lingkungan gereja. Selanjutnya para tokoh itu ditundukkan ke
dalam pelukan Nurani, baik dengan jalan memberi uang atau pemerasan lewat
skandal, atau cara lain yang bisa ditempuh. Dan langkah berikutnya ialah
menjatuhkan pilihan pada Comte De Mirabeau sebagai sosok pemimpin yang
paling tepat untuk melaksanakannya. Hal ini mengingat pengaruh dan
kelebihan yang dimiliki oleh Mirabeau di tengah-tengah masyarakat Perancis.
Mirabeau adalah tokoh berdarah bangsawan yang sangat berpengaruh di istana
kerajaan. Dan lagi, dia adalah kawan dekat Duke Durlian, seorang tokoh
terbesar Free Mason. Alasan utama mengapa pimpinan gereja tertinggi Yahudi
memilih Mirabeau sebagai tokoh yang kelak akan memimpin Revolusi Perancis
adalah, karena ia seorang berdarah dingin dan tidak mengenal nilai-nilai susila,
dan ia punya kelebihan sebagai orator berbakat yang bisa mempengaruhi
publik umum. Banyak pengagum yang terpikat oleh gaya pidatonyaSementara itu, gaya hidup Mirabeau yang mewah telah mengantar dia ke
dalam jeratan hutang dalam jumlah yang besar. Situasi itu menyebabkan ia
mudah menerima uluran bantuan keuangan dari pihak Nurani, meskipun
bantuan itu pada hakikatnya adalah hutang yang berbunga tinggi. Di lain
kesempatan seorang jutawan Yahudi bernama Moshe Mondelhen menemui
Mirabeau dengan menawarkan uang dalam jumlah besar. Bahkan Mirabeau
diperkenalkan dengan seorang wanita rupawan Yahudi bernama Madam
Horse, yang dikenal sebagai wanita Permissive dan jet-set kota Paris kala itu.
Tidak lama kemudian, wanita itu telah jatuh bersama Mirabeau dalam dunia
asmara.
Posisi Mirabeau kini telah berada dalam cengkeraman keuangan Yahudi, yaitu
Moshe Mondelhen dari satu sisi, dan di sisi lain dicengkeram asmara wanita
Yahudi. Dengan demikian, jerat-jerat kaum Nurani Yahudi telah berhasil
menangkap mangsanya, dan bisa memasukkan kehendaknya. Kemudian
Mirabeau ditarik memasuki dunia terselubung, dan memperkenalkan lika-liku
dunia itu, setelah terlebih dulu disumpah dengan nyawa sebagai taruhannya.
Sejak itu Mirabeau berubah sikap dengan menjauhkan diri dari lingkungan
kelas elite Perancis, karena jeratan yang melilit lehernya terasa makin kuat.
Akibatnya, kalangan istana menjadi berang kepadanya. Mirabeau pun makin
benci kepada istana, sehingga ia menjadi makin gigih untuk meletuskan
Revolusi Perancis itu. Mirabeau melangkah lebih jauh dengan membujuk Duke
Durlian, anak paman Raja Perancis yang telah lama punya hubungan erat
dengan kaum Nurani, untuk mengatur dan memberi perlindungan kepada
kaum revolusioner Perancis. Mirabeau dan Duke Durlian hanya diberitahu oleh
pihak kaum Nurani, bahwa tujuan Revolusi adalah menggulingkan Raja Louis
XVI, kemudian Durlian akan menduduki singgasana kerajaan setelah itu,
sebagai raja yang dipilih secara demokratis. Demikianlah dua orang yang
ditokohkan itu tidak mengetahui secara pasti tujuan dan maksud penggerak
dan perancang revolusi yang sebenarnya, yaitu menyingkirkan raja dan
golongan aristokrat yang berkuasa di Perancis, untuk kemudian digantikan
oleh golongan aristokrat yang berdasarkan uang dan emas. Di samping Durlian
adalah anak paman raja, ada sebab lain mengapa ia dipilih oleh gereja Nurani,
karena Durlian adalah tokoh besar dalam gerakan Free Masonry Perancis.
Sebelumnya, Perkumpulan Nurani Tertinggi telah menyerahkan kepada Adam
Weiz Howight untuk menyusun aturan permainan dan simbol-simbol gereja
Nurani, agar ada keserasian dengan aturan yang ada di The Grand Eastern
Lodge. Maka, Mirabeau pergi ke Frankfurt, tempat Adam Weiz Howight
melakukan kegiatan disertai oleh Duke Durlian dan seorang pemuda yang
kelak akan menjadi tokoh penting dalam sejarah Perancis, bernama Talleyrand.
Kemudian Mirabeau mempertemukan mereka berdua dengan Adam Weiz
Howight. Sejak 1773, Duke Durlian mulai memasukkan aturan baru dalam Free
Masonry Perancis, dan mengubah aturan yang lama. Hingga tahun 1788,
jumlah Free Masonry telah mencapai lebih dari 100.000 orang pria dan wanita.
Demikianlah, kaum Nurani Yahudi telah berhasil menancapkan kukupengaruhnya lewat Moshe Mondelhen ke dalam Free Masonry Eropa, sesuai
dengan aturan dan garis rancangan yang telah diletakkan oleh Weiz Howight.
Kemudian datang tahap berikutnya, yaitu pembentukan komite rahasia dalam
Free Masonry untuk meletakkan revolusi, dengan menyebarkan penggerak
revolusi dan tokoh-tokohnya ke seluruh wilayah Perancis.
D. Mirabeau dan Duke Durlian
Mirabeau telah berhasil membawa Duke Durlian ke dalam Free Masonry
Nasional Perancis yang dikenal dengan sebutan The Blue Masonry. Kurang lebih
empat tahun kemudian, Duke Durlian terkuras kekayaannya, dan dia sendiri
memikul beban hutang dalam jumlah besar. Tidak ada jalan lain baginya untuk
membayar hutang-hutangnya kembali, kecuali harus menempuh jalan hidup
yang bisa melepaskan bebannya. Kemudian dia mengambil jalan pintas dengan
melakukan kegiatan penyelundupan dan perdagangan barang-barang
terlarang, dengan maksud untuk bisa membayar hutang-hutangnya. Akan
tetapi, petualangan bisnisnya justru membuat Durlian lebih dalam terjerumus
dalam lembah hutang. Pada tahun 1780 hutangnya telah mencapai 800.000
Franc. Angka itu merupakan jumlah yang sangat besar menurut ukuran masa
itu. Setelah itu, para sesepuh Yahudi melihat saatnya telah tiba untuk menjerat
mangsanya lebih kuat, berkat kecerdasan Mirabeau.
Para pemilik modal Yahudi mendekati Durlian dengan bujuk rayu
menggiurkan, sehingga Durlian terperdaya menggadaikan harta miliknya,
tanahnya, bahkan istananya 'Palais Royal' yaitu istana kerajaan khusus
untuknya atas pemberian raja. Istana itu dijadikan jaminan hutang-hutangnya
kepada para pemilik modal Yahudi itu. Durlian tidak menyadari, bahwa
tindakannya itu akan menjerumuskan dia ke dalam perangkap setan. Kekuatan
yang terselubung telah mengutus seorang Yahudi asal Spanyol untuk
menjalankan aksi mengawasi harta kekayaan Durlian, berikut Palais Royalnya.
Utusan itu adalah Coderlos De Lalco, yang dikenal sebagai penulis buku cerita
'Hubungan Berbahaya' dan karya percintaan lainnya yang bernafas cinta dan
seks. Ia juga dikenal sebagai penulis karya permissivisme moral dan kebebasan
seks. Antara karya-karya itu dan pembahasan ini tidak ada kaitannya apa-apa.
Akan tetapi, karena karya itu telah menjadikan istana Palais Royal sebagai
tempat mesum paling populer, maka hasil karyanya sering disebut-sebut
orang.
Demikianlah sebuah istana kerajaan telah dijadikan sarang kemaksiatan. Para
pengunjungnya yang rata-rata kelas elit bisa menyaksikan berbagai jenis
pertunjukan seks dan gambar-gambar porno, yang sulit diungkapkan dalam
bentuk kata-kata. Bukan hanya itu. Fasilitas lengkap tersedia juga untuk
mempermudah setiap pengunjung melakukan keinginannya, tanpa ada
kesulitan apa pun. Dalam menjalankan tugasnya, Coderlos tidak hanya
sendirian. Ia berkawan dengan orang bernama Callistro, seorang Yahudi asal
Italia yang nama aslinya Joseph Palsemo. Dialah yang menjadikan villa-villa.Durlian tidak terkena hukum Perancis, sebagai pusat penerbitan selebaranselebaran
untuk memanaskan suasana revolusi, di samping menyebar hasutan
tajam dan terus menerus. Selain itu, Callistro juga mengatur pertemuanpertemuan
akbar, berbagai pertunjukan, ceramah umum dan diskusi, dengan
tujuan untuk menggalakkan gejolak dan semangat publik. Jaringan mata-mata
juga dipasang di mana-mana untuk mengetahui perkembangan dan skandal
yang dilakukan oleh tokoh-tokoh yang diincar oleh Kekuatan terselubung.
Setelah itu dilakukan operasi gosip terencana, agar mangsanya jatuh di mata
umum. Oleh sebab itu, banyak pria dan wanita terpandang menjadi gelisah,
khawatir menjadi tumbal mafia yang dipimpin oleh De Lalco dan Palsemo itu.
Tidak sedikit diantara mereka terpaksa tunduk kepada kehendak mafia itu.
Dengan demikian harta kekayaan Duke Durlian telah berubah menjadi pusat
latihan aktivis revolusi, yang menyelusup ke berbagai kegiatan sosial budaya,
bahkan sampai masuk ke dalam perkumpulan olah raga. Dengan aneka ragam
kedok inilah mereka bisa memasukkan kegiatan yang merusak, mulai dari seks,
minuman keras dan berbagai macam kemaksiatan lainnya, hingga fenomena
seperti ini meluas dan menjamur ke seluruh negeri. Kaki tangan Konspirasi
menarik tokoh-tokoh revolusi ke dalam dunia gelap itu dengan bujuk rayu
yang menggiurkan, sehingga mereka jatuh ke dalam pelukan setan. Kegiatan
ini diatur dan diarahkan dari markas Mirabeau dan Durlian, dan dari istana
Palais Royal. Sejarawan Inggris Scoder dalam bukunya Prince of Blood
mengatakan tentang Palais Royal ini, bahwa masalah Palais Royal saja
membuat polisi lebih sibuk daripada menangani masalah Paris secara
keseluruhan.
Rakyat Perancis pada umumnya tidak tahu apa yang berjalan dalam istana
Palais Royal, karena mereka mengira itu adalah kediaman resmi Duke Durlian,
putra paman raja Perancis. Hanya sebagian kecil tertentu saja yang tahu, bahwa
Palais Royal telah jatuh ke tangan para pemilik modal Yahudi untuk dijadikan
sarang persekongkolan, yang akan melampiaskan dendam kesumat Yahudi
terhadap kaum Gentiles.
Sebenarnya penguasa kerajaan Perancis bukannya tidak tahu apa yang sedang
terjadi. Sebelumnya mereka sudah mendapat peringatan yang cukup, bahwa
pemerintah Bavaria menemukan dokumen-dokumen rahasia Konspirasi setelah
kematian utusan yang membawa dokumen itu, dan bagaimana pasukan
keamanan Bavaria menyerbu pusat sarang Konspirasi yang ada di negerinya,
sehingga ditemukannya dokumen yang lain. Maka raja Bavaria merasa perlu
menyampaikan peringatan adanya bahaya yang mengancam para penguasa di
seluruh Eropa, termasuk Pemerintah Perancis, Inggris, Polandia, Jerman,
Austria dan Rusia. Akan tetapi, peringatan itu tidak ditanggapi dengan
sepenuhnya, karena pengaruh kekuatan Konspirasi di negara-negara itu telah
sedemikian besarnya, sehingga peringatan seperti itu tidak cukup membuat
mereka tergugah untuk mengambil tindakan yang pasti.Pada uraian berikutnya akan kita ketengahkan gambaran yang jelas mengenai
peristiwa revolusi Perancis, dan bagaimana berbagai peringatan itu tidak
mendapat tanggapan, untuk membangkitkan hati khalayak umum dari
kelengahan atas bahaya Konspirasi Internasional itu.
E. Revolusi Perancis dan Marie Antoinette
Negara-negara yang diberi peringatan tentang adanya ancaman bahaya
Konspirasi ternyata tidak menanggapi sepenuhnya, dan tidak mengambil
langkah apa-apa untuk menanggulangi. Maka pemerintah Bavaria beberapa
kali menulis surat kepada ratu Perancis, Marie Antoinette, yang isinya
mengingatkan ratu tentang adanya bahaya Konspirasi yang telah membuat
rancangan khusus untuk menguasai Perancis lewat Perkumpulan Free
Masonry Perancis. Akan tetapi, ratu Marie Antoinette, putri Raja Francois I dari
kerajaan Austria itu tidak bisa mempercayai peringatan itu. Karena peringatan
itu terus datang bertubi-tubi, maka ratu Marie Antoinette kemudian membalas
surat-surat yang datang dari pemerintah Bavaria itu. Dengan panjang lebar ratu
membantah peringatan itu, yang diantaranya ia mengatakan, "Tentang masalah
yang berhubungan dengan Perancis, keprihatinan Anda terlalu dibesarbesarkan
mengenai kegiatan Free Masonry itu. Aku percaya, gerakan itu di
Perancis merupakan gerakan yang terkecil diantara yang ada di seluruh Eropa."
Dalam lembaran sejarah terdapat bukti-bukti yang menunjukkan kesalahan
besar yang telah dilakukan oleh ratu Marie Antoinette. Kesalahan ini
mengakibatkan ia sendiri dan suaminya Raja Louis XVI mengakhiri riwayatnya
di atas tiang maut Guilotin, dan mayoritas sejarawan sepakat menyatakan,
bahwa Marie Antoinette adalah seorang ratu yang bergaya hidup mewah dan
boros, serta mempengaruhi gaya hidup seluruh kerabat sentana istana kerajaan
Perancis. Selain itu, Marie Antoinette juga dicatat dalam sejarah sebagai playgirl
kelas elit, yang mengkhianati suaminya bersama teman-teman karibnya .....
dan seterusnya.
Padahal deskripsi busuk seperti itu tidak lain adalah hasil gosip Palsemo dan
para Propagandis revolusi dalam rangka mengangkat tuduhan palsu ke atas
permukaan publik, sehingga mereka akan bertambah benci kepada ratu.
Dengan demikian, tangan-tangan tersembunyi akan mudah menuntut keluarga
kerajaan di depan pengadilan.
--------
Beberapa sejarawan menulis betapa tabah ratu Marie Antoinette dan suaminya
menghadapi maut di atas pisau alat pembunuh sadis Guilotin. Isu gosip
populer yang pernah tercatat dalam sejarah ratu Marie Antoinette adalah
tentang skandal 'Kalung Permata Ratu', yang dijadikan alat untuk mencoreng
wajah sang ratu. Adam Weiz Howight dan Mondelhen pernah merancang
suatu sketsa gagasan seperti berikut :"Masalah isu krisis ekonomi telah menjadi buah bibir masyarakat luas. Pada
saat kas kerajaan Perancis kosong, dan pemerintah terpaksa pinjam dari para
pemilik modal Yahudi Internasional, maka terbukalah kesempatan untuk
membuat gosip yang menggemparkan Tangan Terselubung. pihak Konspirasi
membuat surat palsu atas nama ratu, untuk memerintahkan seorang perajin
membuat kalung dari batu mulia kelas wahid, mirip permata dalam dongeng.
Batu permata itu seharga seperempat juta Franc, suatu harga yang amat tinggi
saat itu."
Setelah perajin permata itu selesai mengerjakan instruksi palsu itu, ia
membawanya ke istana kerajaan. Alangkah terkejutnya baginda ratu dan
menolak mentah-mentah surat palsu atas nama ratu itu. Di luar kepalsuan itu,
berita tentang kalung permata tersebut telah menjadi berita populer di seluruh
Perancis, karena Palsemo telah menyebarluaskan secara besar-besaran. Tidak
pelak lagi, Marie Antoinette telah menjadi tumbal gosip, dan nama sang ratu
jatuh sedemikian parahnya akibat tuduhan pemborosan, kebejatan dan
tuduhan busuk lain yang ditujukan kepadanya. Ketika ketegangan gosip telah
mencapai titik runcing, Palsemo bermaksud membuat pukulan yang
mematikan terhadap Marie Antoinette. Palsemo mencetak selebaran dalam
jumlah yang besar, yang isinya menghasut dan memperuncing kebencian
terhadap sang ratu. Dikatakan, bahwa sang ratu telah diberi hadiah berupa
kalung itu dari seorang pacar gelapnya, sebagai tanda mata setelah keduanya
dengan diam-diam terlibat dalam skandal seks. Bukan hanya itu. Nama baik
Marie Antoinette dilucuti habis-habisan di mata umum, dengan munculnya
surat palsu lagi atas nama ratu, yang ditujukan kepada seorang bangsawan
Perancis, yaitu seorang Kardinal bernama De Rohand. Dalam surat itu
disebutkan, bahwa ratu minta agar sang Kardinal menemuinya pada tengah
malam di sebuah tempat peristirahatan di taman Palais Royal, untuk
membicarakan masalah isu kalung permata di atas. Sementara itu, seorang
dayang kerajaan yang telah dipersiapkan oleh Konspirasi menemui Kardinal di
tempat yang telah ditentukan itu dengan berpakaian menyamar seperti ratu
layaknya di tengah malam itu. Ketika itulah fitnah berbau gosip itu
disebarluaskan untuk menjatuhkan nama baik sekaligus juga mencemarkan
nama baik tokoh gereja. Sejarah telah mengungkap, bagaimana kalung permata
hasil fitnahan itu dipindah dan disembunyikan di London. Diduga permata
mahal yang terdapat pada kalung itu disimpan oleh jutawan Yahudi di London
bernama Elyason.
Di London masih terdapat bukti-bukti yang menguatkan keterlibatan tokohtokoh
Yahudi Inggris dengan persekongkolan yang merancang meletusnya
Revolusi Perancis. Bukti-bukti itu merupakan rahasia selama beberapa tahun
lamanya, dan terbongkar oleh Lady Queensburgh, permaisuri Lord
Queensburgh. Dalam bukunya yang berjudul 'Pemerintahan Gereja
Terselubung', Lady Queensburgh mencatat bukti-bukti yang pernah ditemukan
dalam sebuah manuskrip lama yang berjudul 'Permusuhan terhadap Unsur
Semitik', ditulis oleh seorang Yahudi Benjamin Gold Smidt pada tahun 1849.Berkat wawasannya yang luas, Lady Queensburgh berhasil mempelajari
manuskrip tersebut dan menganalisanya, yang pada akhirnya mendapat buktibukti
kuat yang menunjukkan, bahwa Benjamin Gold Smidt dan saudaranya
Abraham Gold Smidt serta kawannya Sir Moshe Montifor, yang ketiganya
adalah pemilik modal keuangan di Inggris, merupakan anggota jaringan
Konspirasi Yahudi di seluruh Eropa yang telah merancang revolusi Perancis
itu. Juga terdapat bukti lain yang menguatkan pernyataan Lady Queensburgh
di atas manuskrip yang lama, yaitu seorang konglomerat Yahudi berasal dari
kota Berlin Jerman, bernama David Erend Lander dan seorang konglomerat
Yahudi lainnya bernama Henzegerber adalah anggota jaringan Konspirasi yang
bekerja di bawah pimpinan langsung Rothschild.
Demikianlah tabir-tabir itu terungkap oleh kita, sehingga para tokoh di balik
tabir itu tampak dengan jelas. Dan itulah para anggota kekuatan Konspirasi.
Kita tidak banyak membicarakan masalah sarana yang dipakai oleh para tokoh
Yahudi itu dalam kegiatan mereka untuk menjatuhkan ekonomi pemerintah
kerajaan Perancis. Kita bisa melihat data-data sejarah, lalu menganalisanya
untuk mengambil kesimpulan dari sarana-sarana yang dipakai oleh kekuatan
Konspirasi, seperti yang terjadi di Rusia, Spanyol dan Amerika. Tentang sarana
yang dipakai Konspirasi berkenaan dengan situasi revolusi Perancis, seorang
sejarawan Inggris bernama Sir Walter Scott mengatakan,
"Para pemilik modal itu memperlakukan pemerintah kerajaan Perancis seperti
rentenir yang siap mewarisi harta kekayaan milik yang berhutang dengan
boros dan mewah. Mereka mengulurkan hutang besar-besaran dengan satu
tangan, dan tangan lainnya menerima bunga hutang tersebut yang berlipat
ganda jumlahnya. Maka tidak mengherankan kalau kas negara menjadi kosong
dalam waktu singkat. Sebagai akibatnya, para pemberi hutang itu mendapat
fasilitas dan hak-hak istimewa di negeri itu, sebagai jaminan timbal balik atas
hutang-hutang tersebut. Dengan begitu lengkaplah jeratan yang mengikat leher
pemerintah Perancis."
Setelah Perancis mengalami krisis ekonomi yang parah, yang mendorong
pemerintah terus mencari pinjaman dengan bunga sangat tinggi untuk
membiayai perang dan pergolakan, para pemilik modal dengan senang hati
mengulurkan pinjaman yang dibutuhkan itu, dengan syarat mereka diberi
wewenang mencetak mata uang Perancis dengan leluasa. Syarat itu pada
awalnya tidak terasa begitu berat. Namun pada hakikatnya itu tidak berbeda
dengan peribahasa Perancis yang mengatakan 'Memasukkan seekor ular
berbisa ke dalam kamar'. Maksudnya adalah memasukkan wakil pihak pemilik
modal dalam keuangan rumah tangga kerajaan Perancis. pihak pemberi
pinjaman itu tidak lain adalah Jacques Necker, yang kemudian dipilih oleh raja
sebagai menteri keuangan Perancis. Setelah para pemilik modal berhasil
mengorbitkan Necker, mereka memujinya lewat berbagai sarana propaganda
yang mereka kuasai, bahwa Necker adalah seorang pakar ekonomi kelas kakap,
dan satu-satunya orang yang mampu menyelamatkan perekonomian Perancisdari krisis yang sedang berjalan. Padahal, setelah 4 tahun Necker berkuasa
memegang kementerian keuangan, kondisi perekonomian Perancis makin
bertambah buruk, sejajar dengan naiknya hutang-hutang yang dibuatnya.
Seorang sejarawan Inggris Captain A. Romsey melukiskan kondisi ekonomi
Perancis kala itu dalam bukunya yang berjudul 'Sebuah Perang Tanpa Nama'
(A War Without a Name) sebagai berikut :
"Revolusi Perancis merupakan pukulan maut bagi orang yang sedang sakit,
karena kuku-kuku hutang yang menancap, disusul dengan dikuasainya media
massa dan kegiatan politik oleh para tokoh Yahudi. Tidak luput pula para
tokoh lapisan masyarakat bawah juga mereka kuasai. Panggung massal telah
siap menyajikan pertunjukan drama revolusi. Dengan segala cara para
perancang Konspirasi menggerakan revolusi, dan dengan cengkeraman
kukunya yang kuat mereka membuat raja tidak berdaya."
Waktu itu Palsemo menghujani dengan selebaran-selebaran gelap. Sambil
melaknat tokoh-tokoh istana dan gereja, para kaki tangan Konspirasi terus
mengatur langkah dan strategi, dan melatih kader-kader yang kelak dijadikan
pemimpin setelah sistem kerajaan runtuh. Di antara tokoh yang berhasil
dipersiapkan oleh Konspirasi adalah Robespierre, Danton dan lain-lain. Ada
pula yang secara khusus dipilih orang-orang yang bertugas menyerbu penjara
Bastilles dengan maksud membebaskan para narapidana, agar narapidana ini
melampiaskan kebenciannya kepada istana, sehingga seluruh kota Paris
diliputi oleh iklim pergolakan. Di antara pusat penataran itu adalah biara Saint
Yacob di Paris. Jadi, rancangan berdarah itu disusun dari balik tembok tempat
suci untuk beribadah. Di biara Saint Yacob itu pula dicatat daftar nama
bangsawan dan pendukung kerajaan yang bakal dienyahkan dari muka bumi
oleh para aktivis revolusi. Mereka ini juga memperalat orang-orang yang sakit
jiwa dan para pejabat agar melakukan tindakan kriminal, sehingga situasi akan
makin kacau.
Tujuan kekuatan Konspirasi di balik revolusi Perancis adalah untuk menguasai
Perancis dari balik layar, dan dari sini melangkah lagi untuk menguasai dunia
secara keseluruhan. Peristiwa demi peristiwa terjadi berturut-turut seperti telah
kita ketengahkan sebelumnya. Konspirasi telah memperalat Duke Durlian
sebagai kuda tunggangan. Mereka minta agar Durlian menghukum mati anak
pamannya sendiri, raja Louis XVI, dan dia pula yang mengemban
tanggungjawab atas kematian raja dan permaisurinya. Sesungguhnya pihak
Konspirasi lah yang bertanggungjawab atas semua peristiwa itu tapi para
tokohnya bersembunyi dari balik kegelapan. Instruksi dari konspirasi kepada
kalangan revolusioner untuk membunuh beberapa orang istana ternyata
terulang kembali. Kali ini yang harus dibunuh adalah Durlian sendiri. Tokoh
tunggangan ini difitnah melalui media massa, seperti pernah dialami oleh
Marie Antoinette sebelumnya. Dalam waktu sekejap tuduhan keji dari publik
Perancis dilontarkan kepada Durlian, yang akhirnya mengalami nasib sama
seperti Marie Antoinette. Durlian digiring ke Guilotin. Sementara itu terdengarpula cemoohan dari para hadirin yang menyaksikan pertunjukan yang
mengerikan itu. Ini merupakan cemoohan ulang seperti pernah terjadi pada
kematian Antoniette dan raja Louis XVI.
Adapun Mirabeau, setelah merasa dirinya terancam oleh bahaya, dan
menyadari dijadikan alat permainan oleh kelompok Konspirasi dari balik layar,
segera menyadari adanya kebejatan moral yang digerakkan oleh para
penggerak revolusi. Sebenarnya Mirabeau menentang perlakuan sadis terhadap
raja Louis XVI. Dia tahu pula, bahwa mendiang raja sebenarnya orang yang
lugu, baik hati dan berkemauan lemah, sehingga kurang waspada menanggapi
kejadian di sekitarnya. Mirabeau hanya menghendaki untuk menyingkirkan
kekuasaan mutlak yang ada pada raja, untuk digantikan dengan raja yang
memerintah berdasarkan konstitusi. Kemudian Mirabeau sendiri akan tampil
sebagai penasihat raja. Oleh karena itu, ketika ia menyaksikan kekuatan
Konspirasi bermaksud membunuh raja Louis XVI, Mirabeau berusaha untuk
melarikan raja dari penjara Paris, dan memindahkan ke markas pasukan yang
masih setia kepada raja. Usaha Mirabeau ini gagal dan bahkan akan dibunuh
oleh kekuatan Konspirasi. Berbagai fitnah dilancarkan untuk mencari alasan
bisa menuntut Mirabeau ke pengadilan. Akhirnya pihak Konspirasi memakai
cara dengan meracun Mirabeau, dengan kesan seolah-olah Mirabeau mati
bunuh diri.
Setelah peristiwa demi peristiwa mengantar meletusnya revolusi Perancis,
tibalah saatnya sebuah periode dikenal dalam sejarah Perancis dengan sebutan
"Pemerintahan Teror". Pada masa itu, para mangsa pergolakan digiring ke
tempat pembantaian dalam jumlah ribuan setiap hari seperti ternak. Sebagai
algojo telah ditunjuk Robespierre (1758-1794) dan Danton (1759-1794). Setelah
kedua algojo ini menyelesaikan tugasnya, mereka berdua juga dibantai dalam
usia yang relatif muda.
Seorang sejarawan Inggris Walter Scott mengetahui dengan pasti peran yang
dimainkan oleh kekuatan terselubung, yang mendalangi peristiwa yang terjadi
di Perancis. Dalam karya tulisnya berjudul 'Kehidupan Napoleon' kita bisa
menemukan data-data yang cukup tentang keterlibatan Konspirasi Yahudi
dalam revolusi Perancis itu, dan peristiwa besar lainnya di Eropa. Walter Scott
memaparkan bukti-bukti yang bisa menimbulkan tanda tanya dengan
mengungkapkan, bahwa kebanyakan wajah yang tampil dalam revolusi
Perancis tampak asing bagi alam Perancis. Lebih lanjut ia mengungkapkan
secara khas, bagaimana seorang majhul bernama Manuelle muncul seketika di
permukaan umum, dan seketika itu pula bisa menempati posisi sebagai jaksa
Agung di Paris. Padahal Manuelle adalah orang yang bertanggung jawab atas
penangkapan besar-besaran terhadap orang-orang yang dikirim ke tempattempat
hukuman mati di seluruh Perancis pada bulan September 1792. Dalam
penjara Paris saja ditemukan 7.000 orang menemui ajalnya.Manuelle didampingi oleh seorang Yahudi lainnya bernama David, seorang
eksekutif Komite Keamanan Nasional di Paris, yang dikenal sebagai penjagal
maut selama perjalanan revolusi berlangsung. David pula yang memasukkan
faham Naturalisme ke dalam pemerintahan pada masa pasca revolusi, untuk
menggantikan agama Kristen.
Karya besar Sir Walter Scott The Life of Napoleon sebanyak 9 jilid sudah lama
tidak beredar. Diduga kuat karena pihak Konspirasi telah mengupayakan, agar
buku itu lenyap dari peredaran umum. Perlu juga kita simak sebuah karya lain
yang ditulis oleh Renoult dengan judul 'Kehidupan Robespierre' (The Life of
Robespierre). Buku ini menampilkan fakta-fakta penting, antara lain ucapanucapan
Robespierre, ketika revolusi sedang panas-panasnya. Pemerintahan
Teror mencapai puncaknya antara tanggal 27 April-27 Juli 1794. Pada saat itu
Robespierre berbicara panjang lebar di depan Majelis Nasional. Ia menyerang
sengit apa yang dinamakan dengan kelompok teroris ekstrimis. Dia menuduh
adanya suatu pihak yang berada di belakang tindakan teror itu. Namun dia
tidak menyebutkan siapa pihak yang dimaksud. Kata-kata asli yang diucapkan
Robespierre adalah : "Aku tidak berani menyebut nama mereka di tempat ini
dan di saat ini pula. Aku juga tidak bisa membuka tirai yang menutupi
kelompok ini sejak awal peristiwa revolusi. Akan tetapi, aku bisa meyakinkan
Anda sekalian, dan aku percaya sepenuhnya, bahwa di antara penggerak
revolusi ini terdapat kaki tangan yang diperalat dan melakukan kegiatan
amoral dan penyuapan besar-besaran. Kedua sarana itu merupakan taktik yang
paling efektif untuk memporak-porandakan negeri ini."
Renoult memberikan komentar, seandainya Robespierre tidak mengucapkan
kata-katanya di atas, nasib yang dialami akan lain. Ia telah mengucapkan katakata
melewati batas yang dibolehkan. Kata-kata pedas meluncur dari
mulutnya, sehingga hari berikutnya ia digiring ke tempat hukuman mati.
Demikianlah nasib seorang Free Mason yang telah diberi kesempatan untuk
mengetahui gerakan Free Masonry lebih dari apa yang seharusnya. Hanya
sedikit orang yang tahu, bahwa Robespierre, Danton dan tokoh-tokoh revolusi
Perancis lainnya yang muncul pada periode pemerintahan teror merupakan
alat yang digenggam oleh komplotan 13 Sesepuh Yahudi. Setelah bonekaboneka
yang diperalat oleh Konspirasi satu per satu lenyap dari bumi, mereka
mulai dengan tahap baru lagi dalam persekongkolan internasional selanjutnya.
Esleim Mayer Rothschild mengirimkan putranya Nathan Mayer ke Inggris
untuk membuka cabang perusahaan raksasa milik mereka di kota London.
Tujuannya untuk mempermudah hubungan antar-sesepuh Yahudi
Internasional di seluruh kota Eropa, dan untuk menancapkan kuku mereka
dalam bidang politik dan ekonomi lebih dalam lagi. Tujuannya yang lebih
khusus lagi ialah, agar mereka bisa mengadakan hubungan lebih mudah antar
konglomerat yang menguasai bank Inggris, Belanda, Perancis dan Jerman.
Untuk itu, Rothschild telah mempersiapkan Nathan selama 26 tahun, yang
sekaligus ini menunjukkan kehebatan Rothschild dalam pembinaan kader
Konspirasi, sejak Nathan masih belia.

Minggu, 17 Juni 2012

Dibalik konsep komunisme karl marx, Nazisme, dan Zionis

1. Komunisme Konsep Karl Marx
Free Masonry tertinggi dan pemilik modal Internasional yang menjadi kaki
tangannya menggunakan beberapa gerakan kekacauan dan kekerasan dalam
upaya menghancurkan sistem sosial. Jaringan gerakan ini tersebar luas di
berbagai negara Eropa, terutama di Rusia dan Eropa Tengah. Perkumpulan
pertama kali terungkap tahun 1829, dengan program baru yang telah
dipersiapkan oleh para tokoh Yahudi, setelah disusun kembali oleh Weiz
Howight, yaitu ketika seorang anggota perkumpulan berkebangsaan Inggris,
Mr. Ryote pada tahun itu diutus ke New York untuk mengadakan konferensi
Free Masonry. Mr. Ryote mengungkapkan susunan baru organisasi Free
Masonry, dengan meleburkan semua perkumpulan lainnya, termasuk
perkumpulan faham Atheisme yang ada di Eropa ke dalam satu wadah yang
disebut Perkumpulan Bangsa-Bangsa, yang cabang-cabangnya didirikan di
seluruh penjuru dunia dengan menamakan diri sebagai Organisasi Komunis
Internasional. Dalam organisasi ini diajarkan Ideologi berdasarkan filsafat
tertentu yang dijadikan sebagai landasannya.
Konferensi tersebut dibebani mengumpulkan dana untuk kepentingan proyek
tersebut. Lalu dibentuk komisi khusus, terdiri dari 3 orang penting, yang satu
di antaranya adalah Clifton Roosevelt seorang kakek presiden AS yang kelak
menjadi Presiden Amerika ke 32, yang terkenal buas dalam perang dunia II itu.
Sementara itu, tokoh-tokoh Yahudi memilih seorang Yahudi Jerman Karl Marx
dan Engels untuk meletakkan konsep yang dibutuhkan untuk menguasai
dunia. Kedua orang ini dipanggil ke London, dan berdiam di daerah yang
terkenal sebagai sarang maksiat Soho. Mereka berdua menulis buku yang
dikenal dengan Das Kapital, yang nantinya dianggap sebagai kitab sucinya
orang komunis. Di samping itu, mereka berdua juga menulis Deklarasi
Komunis yang disebut Manifesto. Tokoh-tokoh Yahudi Internasional telah
banyak mengeluarkan uang untuk penerbitan dan distribusi buku tersebut ke
seluruh penjuru dunia.
Untuk menyebarluaskan Komunisme, perkumpulan Yahudi menggunakan
gerakan kekacauan yang dikembangkan oleh tangan-tangan kotor mereka ke
segenap penjuru dunia. Di samping itu, ada lagi dua perkumpulan lain, yang
tampak dari luar seolah-olah saling bermusuhan, namun keduanya adalah
setan-setan yang berlainan wajah dengan satu tujuan, yaitu menempatkan
dunia di bawah kekuasaan Yahudi. Kedua perkumpulan itu adalah Nazisme
dan Zionisme.
2. Nazisme
Pada saat Karl Marx dan Engels menyelesaikan buku Das Kapital dan
Manifesto Komunis di bawah pengawasan dan dana langsung dari pihak
Yahudi di London dan Frankfurt , para tokoh Yahudi juga menyiapkan gerakan
yang sama dengan nama yang berbeda, seolah bertujuan menentang
Komunisme. Para tokoh Yahudi menemukan Karl Reiter, seorang profesor di
Universitas Frankfurt, di samping anggota Masonry, juga meletakkan dasardasar
teori yang menentang Komunisme yang ditulis oleh Karl Marx. Reiter
menulis dasar-dasar filsafat ekonomi lengkap yang menentang teori tersebut
berdasarkan pada satu landasan, yaitu Materialisme Atheis, di samping teori
Reiter mempunyai landasan Supremasi ras Jerman. Para tokoh Yahudi
membungkam rahasia faham Atheisme, di balik dua faham yang muncul
dalam satu waktu. Akan tetapi, rahasia tersebut segera dimaklumi, setelah kita
mengetahui tujuan jangka panjang, yang ingin mereka capai yaitu mencabikcabik
bangsa-bangsa di dunia satu per satu dengan senjata faham yang
mematikan seperti itu, di bawah pengawasan persekongkolan Internasional,
sehingga dunia terbelah menjadi blok militer yang saling membantai dengan
senjata yang dibuat oleh mereka masing-masing. Atas prakarsa Yahudi,
kehancuran politik, ekonomi dan sosial telah menunggu bagi masing-masing
pihak. Sudah bisa dipastikan, bahwa pihak yang paling banyak mengeruk
keuntungan adalah pihak konspirasi Internasional. Dengan demikian, mereka
akan bisa mendirikan kerajaan Yahudi di atas kehancuran, akibat malapetaka
peperangan yang terjadi.
Teori dan pemikiran Karl Reiter kelak dijadikan dasar pemikiran filosof besar
Jerman Frederick Nietzsche. Ia meletakkan pemikiran filsafat dan teorinya, dan
memainkan peran penting dalam perkembangan pemikiran historis. Nietzsche
juga melontarkan konsep tentang manusia super (Superman) atau Übermensch
dan keunggulan ras Jerman atau ras Arya. Pemikiran Nietzsche inilah yang
pada hakikatnya akan melahirkan konsep Fasisme kemudian Nazisme. Teori
ini telah menyebabkan gemuruhnya persenjataan Jerman dan sekutunya di
Barat atas nama Superioritas ras sebanyak dua kali di awal abad ini, di samping
peristiwa perang dunia I tahun 1914 dan perang dunia II tahun 1949.
Demikianlah makin nampak jelas bayang-bayang tak dikenal di balik peristiwa
besar itu, di samping kita juga merasakan kehancuran fatal dari program
kekuatan rahasia setan pada abad yang silam.
3. Zionisme
Adam Weiz Howight meninggal dunia tahun 1830, setelah sekian lama hidup
'mengabdi pada persekongkolan internasional dengan gagasan setannya.
Program kerja yang dituangkan telah dijadikan pegangan tokoh-tokoh Yahudi
dalam upaya menguasai dunia. Pada akhir hayatnya, Howight telah
menyatakan tobat dari Atheisme kembali kepada agama Kristen. Tahun 1834, 4
tahun setelah Howight wafat, persekongkolan Internasional menemukan
penggantinya, yaitu tokoh pembesar Italia bernama Mazzini, untuk menjadi
pengawas pelaksanaan program Yahudi, yaitu meniupkan api kerusuhan di
berbagai penjuru dunia. Mazzini memainkan peranan setan ini sebagai biang
kerok persekongkolan Internasional sampai tahun 1872. Ironisnya, buku-buku
sejarah yang menjadi pegangan pelajaran di sekolah-sekolah menggambarkan
Mazzini sebagai seorang nasionalis sejati bagi negerinya, di samping sebagai
tokoh kemerdekaan Italia, tokoh revolusioner dan bapak kebangsaan Italia. Ini
menunjukkan dengan jelas kuatnya persekongkolan internasional mengelabui
mata dunia sepanjang sejarah.
Pada tahun 1840 kelompok Yahudi berhasil menggaet seorang tokoh genius
yang berlatar belakang militer untuk bergabung ke dalam persekongkolan
internasional, yaitu seorang jenderal berkebangsaan Amerika, Albert Pyke.
Tokoh ini saat itu sedang menaruh dendam kesumat kepada Davis, karena
Davis ini melepaskan personil angkatan bersenjata AS keturunan India anak
buah Pyke, dengan tuduhan kejahatan perang. Kesempatan ini dimanfaatkan
oleh Yahudi untuk mengail dalam air keruh. Pyke diajak pergi ke Italia untuk
dipertemukan dengan Mazzini dan para pengikutnya. Dalam waktu yang tidak
lama Pyke sudah menyerap Program Konspirasi Internasional yang dimainkan
oleh mereka. Lewat berbagai macam iming-iming yang menggiurkan, Pyke
telah muncul sebagai salah satu anggota persekongkolan. Ia bahkan menjadi
sesepuh penting yang punya pikiran untuk menguasai dunia dalam sebuah
pemerintahan diktator di bawah pimpinan persekongkolan Zionis
Internasional. Dengan demikian, Pyke telah mewarisi peran Mazzini dan Weiz
Howight sebagai pengawas pelaksana program persekongkolan Internasional.
Ia memulai tahap baru yang disebut tahap koordinasi dan tahap rencana
militer, untuk disesuaikan dengan ilmu pengetahuan modern. Pyke
menempatkan persekongkolan internasional pada dua sisi, yaitu sisi rencana
dan sisi ilmiah. Para sesepuh Yahudi memberikan kesempatan kepada Pyke
untuk menyelesaikan pertama-tama sisi rencana, dengan memilihkan sebuah
tempat di kota kecil, Little Rock, negara bagian Arkansas. Jenderal Pyke
menempati sebuah Villa indah di pinggiran kota itu selama tahun 1859-1871.
Selama masa itu ia menghabiskan waktunya untuk mempelajari dokumen Weiz
Howight dan proyek persekongkolan setan, lalu menyusun rencana baru
sebagai langkah lanjutan. Pertama kali Pyke menyusun kembali organisasi Free
Masonry, jaringan kerjanya dan hubungannya dengan perkumpulan lainnya,
serta meningkatkan organisasi sesuai dengan faham baru yang lebih rumit,
rahasia dan efektif. Hal ini dirasa perlu oleh para tokoh Yahudi, mengingatbahwa organisasi rahasia menjadi sasaran bagi kecurigaan berbagai kalangan di
seluruh Eropa, setelah terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Mazzini, dan
pengaruh gerakannya yang meluas ke beberapa negara Eropa, yang telah
mengakibatkan berbagai pemberontakan, kekacauan dan pembantaian.
Tuduhan selalu ditujukan kepada tangan Yahudi di balik tirai atas semua
peristiwa itu sebagai biang keladinya.
Demikianlah Pyke telah meletakkan pola baru bagi Free Masonry dalam
bentuk strategi dan pelaksana, dengan membentuk 3 komisi pusat. Yang
pertama berpusat di kota Charleston, South Carolina AS. Yang kedua berpusat
di Roma, Italia, dan yang ketiga berpusat di Berlin, Jerman. Ketiga komisi itu
bertugas mengontrol setiap gerakan Free Masonry, mengkoordinasi dan
memberi instruksi kepada gerakan tersebut dalam bidang tugas, kegiatan dan
kerjasama antara masing-masing bidang, yang cabangnya tersebar di daerah
operasi rawan tertentu di seluruh penjuru dunia. Cabang-cabang itu hingga
kini merupakan pusat penggerak dan pembinaan, serta operasi persekongkolan
jahat di seluruh dunia. Maka persekongkolan dunia yang kita saksikan
merupakan operasi sistematis dengan menggunakan taktik canggih,
berdasarkan riset dan informasi mendetail didukung dengan dana besar oleh
kaum pemilik modal internasional. Maka dengan mudah mereka menyusup di
semua lapangan kehidupan di berbagai negara. Peristiwa yang
didemonstrasikan oleh agen-agen Amerika dan Inggris merupakan fakta yang
bisa kita baca akan besarnya pengaruh persekongkolan internasional dengan
taktik barunya itu. Agen rahasia Amerika dan Inggris terkejut melihat berbagai
peristiwa itu punya gejala yang sama, meskipun setiap peristiwa di dunia
tampak tidak saling berhubungan, dan terjadi di tempat yang berlainan dan
berjauhan. Seolah di situ ada tangan tersembunyi yang menjerat leher dari balik
tabir. Agen-agen itu terus menyelidiki kondisi yang tidak wajar itu, dan
akhirnya ditemukan bukti-bukti, bahwa semua itu memang dikendalikan oleh
tangan-tangan setan Yahudi. Agen-agen itu mengetahui, bahwa banyak
cendekiawan yang disewa oleh persekongkolan Yahudi. Sebenarnya mereka ini
sudah lama menemukan sistem Wireless dari gelombang radio, namun mereka
tidak mengungkapkannya kepada dunia luar. Ini berjalan dalam masa yang
cukup lama. Penemuan ilmiah ini hanya dimanfaatkan untuk kepentingan
persekongkolan Yahudi, dengan mengadakan hubungan kawat antara jenderal
Pyke dan organisasinya di seluruh dunia. Namun tak lama kemudian, seorang
ilmuwan Italia Marcom mengumumkan tentang ditemukannya sistem Wireless
dan radio, sehingga pusat-pusat pengkajian ilmiah mulai mengkaji penemuan
itu lebih mendalam. Jenderal Pyke sendiri setelah itu di Little Rock
meningkatkan efektivitas kerjanya, sesuai dengan majunya ilmu. Sejak itu,
istilah Zionisme disebut-sebut dalam rencana Yahudi, sebelum secara resmi
didirikan dan diproklamasikan pada abad yang silam. Pyke memakai istilah
Zionisme politik untuk mewujudkan pergerakan ini. Pengalaman panjang Weiz
Howight dan berbagai pelajaran yang dialami oleh konspirasi YahudiInternasional merupakan pegangan yang selalu dipakai oleh Howight dalam
gerakan jahatnya. Selanjutnya ia menyusun rencana sebagai berikut :
1) Konspirasi Yahudi Internasional beranjak dari sejumlah rencana dan
proyek sebelumnya sebagai landasan dan titik tolak dari periode
terakhir yang pernah dicapai. Berdasarkan itu, sesepuh Yahudi
menetapkan gerakan subversif internasional yang berpaham atheis
mutlak, dan membebaskan ummat manusia dari ikatan nilai-nilai moral,
agar ummat manusia terjerumus ke dalam kebobrokan dengan
menciptakan faham ekstrem berikut :
1.1. Komunisme
1.2. Fasisme
1.3. Zionisme politik
Untuk menopang terlaksananya usaha ini, segala kekuatan dan dana
yang dimiliki oleh Yahudi harus dicurahkan ke sana, seperti kekuatan
Free Masonry, jaringan subversif, sumber-sumber dana Yahudi,
perusahaan, arus pemikiran atheis, untuk mendukung ketiga faham di
atas, baik terang-terangan maupun secara rahasia.
2) Langkah berikutnya adalah rencana rinci yang merupakan strategi tepat
untuk menjamin tercapainya tujuan terakhir dari konspirasi, yang telah
dicanangkan oleh para tokoh Yahudi, yaitu mempersiapkan terjadinya
perang dunia, yang apinya akan menyala 3 kali berturut-turut. Setelah
itu, gerakan konspirasi akan memetik buah sebagai berikut :
2.1.Memprakarsai meletusnya perang dunia I dengan sasaran untuk
menjatuhkan pemerintah kerajaan Rusia, kemudian menjadikan
negeri itu sebagai pusat gerakan Atheis. Saat itu merupakan babak
baru bagi komunisme ideologis yang didukung kekuasaan. Dari sini
ideologi komunisme akan menyebar luas ke seluruh dunia
menghancurkan setiap perlawanan dan setiap kepercayaan agama
serta nilai-nilai moral. Para tokoh Yahudi benar-benar telah berhasil
menyulut perang yang diprakarsai itu. Langkah pertama yang
ditempuh untuk menyalakan api perang ini adalah dengan
mengadakan perselisihan tajam antara dua kekuatan dunia saat itu,
yaitu Jerman dan Inggris. Sementara itu, para pemilik modal Yahudi
internasional terus bekerja untuk memperuncing pertikaian, dan
mendorong masing-masing pihak untuk saling menggempur, dan
pecahnya perang dunia I yang membinasakan itu.
2.2.Memprakarsai meletusnya perang dunia II dengan tujuan memberi
kesempatan kepada komunisme untuk menguasai separo dari dunia
agar tercapai kekuatan seimbang dengan kekuatan Eropa Barat
secara keseluruhan. Ini merupakan persiapan babak ketiga untuk
menguasai dunia. Di samping itu, perang dunia II juga memberikan
peluang bagi Zionisme politik untuk bisa mewujudkan cita-citaYahudi, yaitu mendirikan negara Israel di Palestina. Negara Yahudi
inilah yang direncanakan menjadi starting point bagi babak ketiga
dan terakhir.
2.3.Akan memprakarsai meletusnya perang dunia III dan terakhir.
Dalam butir rencana ini akan terjadi benturan Zionisme Politik
dengan para pemimpin kaum muslimin di dunia Islam, untuk
menghancurkan Islam, yang dianggapnya sebagai kekuatan terakhir,
yang akan tetap melawan kekuatan setan itu. Ancaman ini punya
sasaran untuk menghancurkan dunia Islam dan aqidah Islamiah,
dengan melibatkan Zionisme Politik dan negara Israel ke dalam
perang itu. Jaringan Yahudi Internasional akan menjebak seluruh
negara di dunia untuk ikut terseret dalam kancah peperangan, yang
akan menghancurkan berbagai bidang kehidupan. Untuk
menghancurkan aqidah Islamiah, bukan rahasia lagi, bahwa
kekuatan Yahudi tengah giat-giatnya mengadakan konspirasi besarbesaran
di Timur Tengah, Timur Dekat dan negara Timur lainnya.
Langkah ini merupakan rangkaian dari satu rencana gila untuk
mewujudkan cita-cita Yahudi.
Adapun rencana persekongkolan Yahudi terhadap dunia Kristen pada masa
pasca perang dunia III tidak ada ungkapan yang lebih tepat, kecuali ucapan
jenderal Pyke dan surat yang ditulisnya sendiri kepada Mazzini tanggal 15
Agustus 1865. Surat itu hingga kini masih tersimpan di Museum London
Inggris. Teks surat itu berbunyi sebagai berikut :
"Kami akan melepas ikatan kelompok pengacau dan atheis, agar bisa berbuat sekehendak
hati. Kami akan mengadakan kerusuhan sosial yang menggemparkan, sehingga bangsa
seluruh dunia tahu, bahwa akibat dari atheisme mutlak adalah lahirnya kebrutalan dan
pertumpahan darah. Pada saat itulah tidak ada lagi jalan bagi ummat manusia di setiap
penjuru bumi untuk menyelamatkan dari jenis manusia minoritas Yahudi itu.
Kemudian menyusul para pemeluk Kristen akan kehilangan kepercayaan mereka
terhadap agama yang dianut. Mereka akan sangat membutuhkan ideologi. Saat itulah
mereka akan melihat cahaya sejati, yaitu ketika ideologi setan tersingkap kami buka, dan
mengajak ummat manusia secara terang-terangan, karena orang Kristen telah
menghancurkan agamanya sendiri.

KONSPIRASI 1 SEPUTAR BANGASA YAHUDI

SEJARAH SINGKAT BANGSA YAHUDI
Berbicara tentang bangsa Yahudi artinya kita bersoal tentang asal-usul, sejarah,
taktik dan permainan yang mereka lakukan, sehingga bangsa Yahudi itu
berhasil mendirikan sebuah negara Yahudi di bumi Palestina yang bersifat
temporer. Hal ini akan kita bahas lebih lanjut.
Bangsa Yahudi yang ada sekarang ini bisa dibagi menjadi dua golongan, yaitu
Yahudi Semitik dan Yahudi Ezkinaz. Yang terakhir ini juga sering disebut
Yahudi non-Semitik. Adapun asal-usul Yahudi Semitik sendiri masih
dipersengketakan oleh para sejarawan. Sebagian berpendapat, mereka adalah
keturunan Nabi Ibrahim. Beliau ini berhijrah dari kota Aur di sebelah Selatan
Mesopotamia, menuju ke Khurran di Syiria. Di sinilah ayah Nabi Ibrahim
meninggal dunia. Kemudian Nabi Ibrahim berpindah lagi menuju bumi
Kananiah sekitar tahun 2000 SM. Di antara keturunan beliau adalah Nabi
Ya'kub, yang diberi gelar Israel, sehingga anak cucunya kelak dipanggil dengan
Bani Israel. Di antara keturunan Ya'kub (Israel) adalah Nabi Yusuf yang pernah
menjabat semacam Menteri Pertanian Mesir, sehingga anak cucu Ya'kub (Bani
Israel) berdiam di Mesir hingga masa Nabi Musa as. Beliau inilah yang
mengajak Bani Israel keluar dari Mesir, untuk menyelamatkan diri dari
penindasan Fir'aun. Versi ini banyak dipegang oleh para sejarawan dan para
tokoh Yahudi sendiri.
Sebagian sejarawan lagi berpendapat, bahwa bangsa Yahudi pada hakikatnya
adalah bangsa campuran antara berbagai unsur (mixed race) yang dipersatukan
oleh satu nasib dan watak. Mereka hidup mengembara seperti kaum gypsy
pada masa Jahiliyah, atau seperti kaum pengembara Syatharien, dan Iyarien
(Vagabonds) pada masa Dinasti Abbasiah. Dalam pengembaraannya dari satu ke
lain daerah itu, bangsa Yahudi pernah menyerbu ke kota-kota bumi Kananiah,
kemudian merampok dan merampas harta penduduknya. Mereka membentuk
komunitas yang memiliki karakteristik tersendiri dan bahasa campuran antara
bahasa klasik seperti bahasa Syiriak, Akadian dan bahasa Phinisian.
Kalau kebenaran sejarah Yahudi Semitik telah mengalami kesimpangsiuran,
dan asal-usul mereka dimasalahkan, maka ajaran agama Yahudi yang murni
dari sudut mana pun diragukan keasliannya, setelah tertimbun dalam berbagai
pemalsuan. Dasar yang melandasi pola pikir dan tingkah-laku Yahudi tidak
lain adalah ajaran Talmud, yaitu pedoman rahasia yang tidak diketahui dengan
pasti, kecuali oleh mereka sendiri.8 Dengan demikian, kedudukan ajaran agama
Yahudi sebagai agama samawi telah cenderung berubah menjadi 'Organisasi
Rahasia'. Dengan meneliti sejarah Yahudi dalam kisah Nabi Musa menurut
Kitab Suci, kita akan mengetahui, bahwa Nabi Musa hidup di Mesir bersamakaumnya, Bani Israel di bawah naungan Pemerintah Mesir itu. Kemudian
mereka meninggalkan negeri itu untuk menyelamatkan diri dari kejaran raja
Fir'aun dan bala-tentaranya menuju Palestina. Ketika Nabi Musa wafat, mereka
belum bisa memasuki pintu wilayah Palestina. Pada masa Nabi Daud, mereka
bisa memasuki tanah Palestina dari Sinai, dan menguasai Yerusalem kira-kira
pada tahun 2000 SM. Namun mereka juga belum bisa menguasai seluruh
wilayah Palestina. Pada masa pemerintahan Nabi Sulaiman putra Daud,
kerajaan mereka terbagi menjadi kerajaan kecil-kecil. Dan kerajaan purba inilah
yang sekarang dijadikan alasan historis untuk mengklaim sahnya negara
Yahudi di Palestina sekarang. Padahal, kerajaan Yahudi dalam sejarah Nabi
Daud dan Nabi Sulaiman tidak lebih dari sebuah kota dan desa-desa
sekelilingnya.9 Hanya karena kebiasaan saja, bangsa Yahudi memanggil
pemimpinnya dengan sebutan 'Raja'.
Di antara kerajaan tersebut yang terkenal adalah kerajaan Sumeria dan kerajaan
Yahuda. Raja Sargeus dari Yunani pernah menyerbu negeri Sumeria pada
tahun 576 SM. Sedang raja Nebuchadnezzar II dari Babilonia menyerbu
kerajaan Israel yang ibu kotanya Yerusalem, kemudian menghancurkan Kuil
Sulaiman. Orang-orang Yahudi ditawan dan digiring ke Babilonia. Di sinilah
para tokoh Yahudi membesarkan hati kaumnya dengan konsep janji Tuhan dan
Bumi Nenek Moyang. Sejak itu, dalam perjalanannya mereka selalu berusaha
untuk bisa kembali ke Palestina dengan berbagai cara dan upaya. Namun
mereka selalu menemui kegagalan, meskipun telah mencoba berkali-kali.
Bahkan akibatnya justru membuat mereka bertambah ketat di bawah
pengawasan penguasa. Tidak jarang kekejaman penguasa menjadi penderitaan
rutin yang mereka alami, dan mengakibatkan kegiatan-kegiatan eksodus dan
diaspora orang-orang Yahudi makin meluas ke seluruh penjuru bumi untuk
menyelamatkan diri. Dari tanah Babilonia lah para pemuka Yahudi
menemukan ide dan konsep Bumi Yang Dijanjikan dan konsep Bangsa Pilihan
Tuhan, dengan harapan ide semacam itu akan bisa melestarikan persatuan dan
kemurnian Ras Yahudi, dan untuk mengembalikan kepercayaan diri bangsa
Yahudi.
Dari kilasan fakta di atas kita bisa melihat, bagaimana bangsa Yahudi
sepanjang sejarah mengendalikan perkumpulan rahasia, yang dikembangkan
dengan getol untuk mewujudkan cita-cita mereka. Makin lama perkumpulan
rahasia itu berkembang mirip dengan pemerintahan terselubung, yang
dikendalikan oleh tokoh-tokoh Yahudi Internasional, yang berdiam di berbagai
penjuru dunia. Bangsa Yahudi punya keyakinan, bahwa bangsa lain adalah
'Goya', atau dalam bahasa Ibraninya 'Goyim', yang juga sering disebut
'Gentiles', atau 'Umamy' dalam bahasa Arabnya, yang berarti bangsa lain itu
diciptakan Tuhan untuk kepentingan Yahudi belaka, sebagai bangsa pilihankaumnya, Bani Israel di bawah naungan Pemerintah Mesir itu. Kemudian
mereka meninggalkan negeri itu untuk menyelamatkan diri dari kejaran raja
Fir'aun dan bala-tentaranya menuju Palestina. Ketika Nabi Musa wafat, mereka
belum bisa memasuki pintu wilayah Palestina. Pada masa Nabi Daud, mereka
bisa memasuki tanah Palestina dari Sinai, dan menguasai Yerusalem kira-kira
pada tahun 2000 SM. Namun mereka juga belum bisa menguasai seluruh
wilayah Palestina. Pada masa pemerintahan Nabi Sulaiman putra Daud,
kerajaan mereka terbagi menjadi kerajaan kecil-kecil. Dan kerajaan purba inilah
yang sekarang dijadikan alasan historis untuk mengklaim sahnya negara
Yahudi di Palestina sekarang. Padahal, kerajaan Yahudi dalam sejarah Nabi
Daud dan Nabi Sulaiman tidak lebih dari sebuah kota dan desa-desa
sekelilingnya.9 Hanya karena kebiasaan saja, bangsa Yahudi memanggil
pemimpinnya dengan sebutan 'Raja'.
Di antara kerajaan tersebut yang terkenal adalah kerajaan Sumeria dan kerajaan
Yahuda. Raja Sargeus dari Yunani pernah menyerbu negeri Sumeria pada
tahun 576 SM. Sedang raja Nebuchadnezzar II dari Babilonia menyerbu
kerajaan Israel yang ibu kotanya Yerusalem, kemudian menghancurkan Kuil
Sulaiman. Orang-orang Yahudi ditawan dan digiring ke Babilonia. Di sinilah
para tokoh Yahudi membesarkan hati kaumnya dengan konsep janji Tuhan dan
Bumi Nenek Moyang. Sejak itu, dalam perjalanannya mereka selalu berusaha
untuk bisa kembali ke Palestina dengan berbagai cara dan upaya. Namun
mereka selalu menemui kegagalan, meskipun telah mencoba berkali-kali.
Bahkan akibatnya justru membuat mereka bertambah ketat di bawah
pengawasan penguasa. Tidak jarang kekejaman penguasa menjadi penderitaan
rutin yang mereka alami, dan mengakibatkan kegiatan-kegiatan eksodus dan
diaspora orang-orang Yahudi makin meluas ke seluruh penjuru bumi untuk
menyelamatkan diri. Dari tanah Babilonia lah para pemuka Yahudi
menemukan ide dan konsep Bumi Yang Dijanjikan dan konsep Bangsa Pilihan
Tuhan, dengan harapan ide semacam itu akan bisa melestarikan persatuan dan
kemurnian Ras Yahudi, dan untuk mengembalikan kepercayaan diri bangsa
Yahudi.
Dari kilasan fakta di atas kita bisa melihat, bagaimana bangsa Yahudi
sepanjang sejarah mengendalikan perkumpulan rahasia, yang dikembangkan
dengan getol untuk mewujudkan cita-cita mereka. Makin lama perkumpulan
rahasia itu berkembang mirip dengan pemerintahan terselubung, yang
dikendalikan oleh tokoh-tokoh Yahudi Internasional, yang berdiam di berbagai
penjuru dunia. Bangsa Yahudi punya keyakinan, bahwa bangsa lain adalah
'Goya', atau dalam bahasa Ibraninya 'Goyim', yang juga sering disebut
'Gentiles', atau 'Umamy' dalam bahasa Arabnya, yang berarti bangsa lain itu
diciptakan Tuhan untuk kepentingan Yahudi belaka, sebagai bangsa pilihanKemudian, pada tahun 160 M Palestina dan wilayah Syam lainnya dikuasai
oleh kerajaan Romawi. Rajanya, yaitu raja Herod Agung (40-4 SM) membangun
istana dan juga membangun Kuil Sulaiman (Salomon Temple) kembali, di
samping memberikan kebebasan kepada penduduk Yahudi. Namun pada
tahun 77 M raja Titus bertindak keras terhadap orang Yahudi, karena mereka
mengadakan pemberontakan dan kekacauan di negeri itu, sehingga kota
Yerusalem hancur. Kemudian raja mengeluarkan peraturan yang melarang
orang Yahudi berdiam di Yerusalem atau berziarah ke Kuil Sulaiman.10 Sampai
beberapa abad kemudian bangsa Romawi itu tetap bercokol hingga
ditaklukkan oleh kaum Muslimin. Kemudian penduduk asli setempat masuk
agama Islam. Mereka adalah bangsa Arab yang merupakan mayoritas
penduduk bumi Palestina, sampai awal abad ke 20 ini. Setelah kedatangan
orang-orang Yahudi secara besar-besaran dari seluruh penjuru dunia, jumlah
penduduk Arab sekarang berbalik menjadi minoritas. Hal ini terjadi karena
kebijakan deportasi Pemerintah Israel terhadap penduduk Arab, dengan
dukungan penuh dari gerakan Zionisme Internasional.
Demikianlah latar belakang bangsa Yahudi Semitik. Adapun kaum Zionis
sekarang yang jumlahnya 82% dari seluruh penduduk adalah orang Yahudi
jenis Ezkinaz (non-Semitik), sesuai dengan sumber Zionisme sendiri.11
Pada abad pertama Masehi, sejumlah orang berdarah Turki Mongolia
meninggalkan negeri mereka, keluar berjalan menuju arah Barat dari Asia,
melintasi daerah yang terletak di sebelah Utara Laut Kizwin dan Laut Mati.
Mereka ini mendirikan kerajaan besar yang disebut 'Kerajaan Kojar'. Oleh sebab
itu, Laut Kizwin juga disebut Laut Kojar. Orang Kojar berdarah Turki Mongolia
itu menganut kepercayaan Animisme. Dalam perjalanan sejarah, ternyata
mereka lebih cenderung untuk memeluk agama Yahudi Baru, yang telah
mengalami perubahan oleh tangan tokoh-tokoh Yahudi pada masa penindasan
raja Nebuchadnezzar II dan penguasa Babilonia sesudahnya, dan juga pada
masa-masa lain yang berbeda. Tentang bagaimana agama Yahudi sampai
kepada Kojar itu, tidak banyak ditulis dalam sejarah. Dan bagi sebagian bangsa
Yahudi, bangsa Kojar tidak dianggap sebagai golongan mereka, yang di sini
tidak perlu disebut secara rinci.12 Kerajaan Kojar berlangsung cukup lama
dengan wilayah kekuasaan yang cukup luas, dan mencapai masa kejayaannya
pada abad ke 9 M.Kemudian pada tahun 965 M kerajaan Kojar dikalahkan dan dikuasai oleh
bangsa Slavia, setelah terjadi pertempuran sengit bertahun-tahun antara kedua
belah pihak. Penindasan penguasa Slavia terhadap orang-orang Yahudi Kojar
kemudian menimbulkan arus pelarian ke luar negeri. Sebagian mereka
melarikan diri dan hidup di bawah Pemerintahan Rusia. Para pelari ini
membentuk kelompok masyarakat bawah tanah, yang kemudian tidak jarang
mendalangi timbulnya kekacauan atau tindak pembunuhan politik di Rusia.
Sebagian besar lainnya melarikan diri ke Eropa Timur. Dari sini mereka
menyebar ke seluruh dunia, terutama ke Amerika Serikat. Dan anak cucu
Yahudi Kojar itulah yang kemudian membanjiri Palestina sekarang, dan
mengklaim adanya hak sejarah yang sah bagi bangsa Yahudi di Palestina dalam
artian yang sebenarnya. Seperti telah kita singgung terdahulu, kerajaan Yahudi
berlangsung tidak lama, yaitu periode kekuasaan Nabi Daud dan Nabi
Sulaiman. Sedang kekuasaan Yahudi lainnya tidaklah lebih dari kekuasaan atas
satu kota beserta desa sekitarnya, mirip kehidupan suku-suku yang bermukim.
Mereka belum pernah membentuk komunitas di seluruh Palestina, karena
mereka bukanlah penduduk asli. Sama dengan keadaan Yahudi di Israel
sekarang, mereka datang dari berbagai penjuru dunia sebagai imigran, yang
tidak ada hubungannya dengan darah Yahudi Semitik.
Sebagai akibat wajar dari keyakinan bangsa Yahudi dan perasaan hidup dalam
ketidakpastian selama sejarah mereka, ditambah lagi dengan adanya
keyakinan, bahwa bangsa Yahudi adalah 'Bangsa Pilihan Tuhan', maka mereka
selalu mengandalkan taktik subversif, dan menciptakan suasana kacau di
negeri-negeri di mana mereka berdiam. Dalam sejarah, mereka dikenal sebagai
golongan yang terorganisasi rapi dan rahasia, sehingga banyak peristiwa
sejarah yang didalangi oleh orang-orang Yahudi itu. Kita bisa memperhatikan
sifat mereka yang membenci bangsa lain (Gentiles), di samping membenci
setiap pemerintahan kuat yang lahir dalam sejarah.
Sementara itu, Islam muncul sebagai kekuatan yang besar, yang tidak
dikehendaki oleh Yahudi. Kaum Yahudi menyebar ke seluruh wilayah kaum
Muslimin untuk menyulut benih-benih perselisihan, pemberontakan dan
perpecahan. Mereka berhasil mendirikan beberapa sekte sesat di tengah
masyarakat Muslim dan beberapa gerakan sesat bawah tanah, yang bertujuan
melemahkan kekuatan ummat Islam. Setelah kaum Muslimin melemah, dan
superioritas dunia berada di tangan dunia Kristen Eropa, orang Yahudi
memindahkan kegiatan mereka ke negeri-negeri itu, terutama Inggris dan
Perancis. Dan awal abad ini kekuatan dunia berbalik ke tangan Amerika dan
Rusia. Maka, kegiatan Yahudi pun berpindah ke sana.
Akan tetapi, meskipun keadaan kaum Muslimin sangat lemah pada masa
pemerintahan Sultan Abdul Hamid, orang Yahudi tidak berhasil membeli bumi
Palestina dengan kekayaan yang mereka miliki. Bahkan Sultan Abdul Hamid,
seorang penguasa kerajaan Turki Utsmani yang dikambinghitamkan oleh para
sejarawan, telah menunjukkan sikapnya yang tegas terhadap Theodore Herzl,pemimpin gerakan Zionisme Internasional kala itu, yaitu pada akhir abad
ke 19. Sultan Abdul Hamid menunjukkan pendiriannya yang tegas dengan
menolak kehadiran Herzl untuk memberikan suap kepada Sultan, agar beliau
mengizinkan orang Yahudi hijrah ke Palestina. Kemudian Sultan Hamid
mengirim catatan khusus kepada Herzl lewat kawannya Neolinsky.
Sebagaimana ditulis sendiri oleh Herzl dalam buku hariannya halaman 35,
yang dimuat dalam media Pusat Studi PLO. Sultan pesan kepada Neolinsky
sebagai berikut :
"Jika Herzl benar-benar kawanmu, sebagaimana Anda adalah kawanku juga, maka
tolong beritahukan agar Herzl jangan sekali-kali meneruskan langkahnya, karena aku
tidak akan menjual sejengkal pun wilayah kerajaanku. Kerajaanku bukanlah milik
pribadiku, melainkan milik seluruh kaum Muslimin. Dan untuk memperoleh itu,
mereka telah mengorbankan harta benda dan hidupnya. Oleh karena itu, kami akan
mempertahankan bumi itu dengan darah kami pula, dari setiap usaha yang dilakukan
oleh pihak luar untuk merebutnya. Pasukan kami telah terjun dalam medan perang di
Syiria dan Palestina. Mereka rela gugur satu demi satu, karena tidak ada seorang pun
dari prajurit kami yang mau menyerah kepada musuh. Mereka lebih senang mati
membela kehormatan Islam daripada hidup dalam kenistaan. Kerajaan Turki bukanlah
milik pribadiku, melainkan milik bangsa Turki. Tanah sejengkal pun tidak boleh dijarah
orang. Orang Yahudi supaya menyimpan saja jutaan uang miliknya itu. Seandainya
kerajaan ini bisa dihancur-luluhkan orang Yahudi boleh mengambil tanah Palestina
dengan cuma-cuma. Akan tetapi harus diingat, bahwa kerajaan kami tidak pernah akan
mundur dari tekad, yang telah kami pegang selama ini. Orang Yahudi tidak akan bisa
menghancurkan kami, sebelum mereka bisa melangkahi mayat-mayat kami lebih dulu."
Apa yang terjadi setelah orang Yahudi mengetahui ketegaran sikap Sultan
Abdul Hamid? Ternyata mereka tidak kehilangan akal. Dengan menggunakan
orang Yahudi warga Turki sendiri yang bergerak di bawah tanah, yaitu
wilayah Turki yang sekarang menjadi bagian dari wilayah Yunani, mereka
berhasil menumbangkan kekuasaan Sultan Abdul Hamid. Sultan sendiri
akhirnya mengetahui sebab-sebab pokok yang membuatnya terguling. Hal ini
bisa dilihat dari sepucuk surat Sultan kepada Syeikh Mahmud Abu Syamat di
Damaskus. Dikatakan dalam surat itu, bahwa Sultan mendapat tawaran dari
para tokoh Yahudi berupa sejumlah uang emas, dengan imbalan beliau
mengizinkan orang-orang Yahudi hijrah ke Palestina, yang akhirnya mereka
akan mendirikan sebuah negara di sana. Prof. Sa'id Al-Afgani mengupas selukbeluk
dokumen itu dalam majalah Al-Araby edisi 169 Desember 1972 sebagai
berikut :
"Syeikh Mahmud Abu Syamat adalah sesepuh kelompok Tharikat Sadzaly
Yashrithy. Dia adalah penerus pertama yang menggantikan pimpinan Tharikat
itu setelah pendirinya Syeikh Ali Al Yashrithy meninggal dunia. Raghib Ridha,
yaitu kepala urusan istana Sultan adalah murid Syeikh Syamat. Setiap kali
berkunjung ke Istanbul, Syeikh Syamat selalu menginap di rumah muridnya
itu. Sultan menanyakan, siapa yang menjadi tamu dan menginap di kediaman
kepala urusan istananya itu. Setelah Raghib Ridha menjelaskan siapa SyeikhSyamat itu, Sultan merasa tertarik dan bermaksud mengundangnya ke istana.
Kemudian Sultan akhirnya memutuskan untuk menjadi muridnya, diikuti oleh
para pemuka masyarakat Istanbul, para pejabat pemerintah kerajaan Turki dan
para prajuritnya. Ketika Sultan digulingkan dan diasingkan dalam sebuah
istana yang terletak di daerah Salonika, ternyata salah satu penjaga di istana
pengasingan itu adalah seorang murid Syeikh Syamat juga. Dengan surat
melalui orang tersebut, Sultan diam-diam mengadakan hubungan
korespondensi dengan Syeikh Abu Syamat. Surat itu tetap disimpan oleh
Syeikh Abu Syamat dan anak-anaknya. Baru pertama kali inilah surat
dokumenter penting tersebut dimuat dalam sebuah buku. Berikut ini adalah
lembaran surat tersebut :
Itulah lembaran pertama surat Sultan Abdul Hamid kepada Syeikh Abu
Syamat, yang ditulis dalam bahasa Turki.
Tulisan di atas adalah lembaran kedua. Berikut ini adalah salinan surat Sultan
Abdul Hamid dalam bahasa Arab, yang diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia dengan bebas.
YA HUWA13
Bismillâhirrahmânirrahîm
Segala puji bagi Allah, dan salam sejahtera kami panjatkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad saw, segenap keluarganya, dan para sahabat sekalian
hingga Hari Pengadilan.
Saya tulis surat ini kepada yang mulia Syeikh Tharikat abad ini Ali Sadzaly,
cahaya Ruh dan kehidupan 'Syeikh Mahmud Effendy Abu Syamat'. Kami akan
menyambut uluran kedua tangan beliau yang mulia, dengan mengharapkan
do’a restu beliau.
Setelah menghaturkan rasa hormat perlu saya sampaikan, bahwa surat Anda
tanggal 22 Mei tahun ini telah saya terima dengan selamat. Alhamdulillah saya
ucapkan, bahwa Anda dalam keadaan sehat walafiat. Tuanku yang mulia,
dengan Taufik dan Hidayah Allah ta'ala, saya bisa melakukan amalan wirid
Tharikat Sadzaly siang dan malam. Saya perlu menyampaikan bahwa hingga
saat ini saya terus membutuhkan panggilan batin anda. Selain itu, ada masalah
yang perlu saya sampaikan kepada Anda dan orang yang bisa diajak berpikir
seperti Anda, berkenaan dengan masalah yang sangat penting berikut ini,
sebagai amanat perjalanan sejarah.
Saya meninggalkan kekhalifahan bukan karena suatu sebab tertentu, melainkan
karena adanya tipu daya dengan berbagai ancaman dari tokoh-tokoh
Organisasi Persatuan yang dikenal dengan sebutan Cun Turk, sehinggaterpaksa saya meninggalkan kekhalifahan itu.14 Sebelumnya, Organisasi ini
telah mendesak saya berulang-ulang, agar saya menyetujui dibentuknya
sebuah negeri nasional bagi bangsa Yahudi di Palestina. Saya tetap tidak
menyetujui permohonan berulang-ulang yang memalukan itu. Akhirnya
mereka menjanjikan uang sebesar 150 juta poundsterling emas. Saya tetap
dengan tegas menolak tawaran itu. Saya menjawab dengan kata-kata,
'Seandainya kalian membayar dengan seluruh isi bumi ini, aku tidak akan
menerima tawaran itu. Tiga puluh tahun lebih aku hidup mengabdi kepada
kaum Muslimin dan kepada Islam itu sendiri. Aku tidak akan mencoreng
lembaran sejarah Islam yang telah lama dirintis oleh nenek-moyangku, para
Sultan dan khalifah kerajaan Turki Utsmani. Sekali lagi, aku tidak akan
menerima tawaran kalian.'
Setelah mendengar dan mengetahui sikap dan jawaban saya itu, mereka
dengan kekuatan rahasia yang mereka miliki memaksa saya menanggalkan
kekhalifahan, dan mengancam akan mengasingkan saya di Salonika. Maka
terpaksa saya menerima keputusan itu daripada menyetujui permintaan
mereka. Saya masih bersyukur kepada Allah, karena saya menolak untuk
mencoreng kerajaan Islam Turki, dan dunia Islam pada umumnya dengan noda
abadi yang diakibatkan oleh berdirinya negeri Yahudi di tanah Palestina.
Biarlah semua berlalu. Saya tidak bosan mengulang-ulang rasa syukur kepada
Allah ta'ala, yang telah menyelamatkan kita dari aib besar itu. Saya rasa cukup
di sini apa yang perlu saya sampaikan dan sudilah Anda dan segenap ikhwan
menerima salam hormat saya. Guruku yang mulia, mungkin sudah terlalu
banyak yang saya sampaikan. Harapan saya, Anda beserta jamaah yang Anda
bina bisa memaklumi semua itu."
Wassalamu’alaikum wr. wb.
22 September 1909
ttd
Pelayan Kaum Muslimin (Adul Hamid bin Abdul Majid)